7 Metode Parenting Nabi Ibrahim Dalam Al - Quran Perspektif Tafsir Maqasidi Ibnu Asyur

Nabi Ibrahim berhasil menurunkan generasi yang berkualitas, generasi saleh yang dapat diandalkan dan terbukti mampu menjalankan tugas-tugas mulia. 

Banyak keturunan Nabi Ibrahim as, terutama melalui jalur Ishak, yang dipilih oleh Allah swt sebagai para nabi.

Bahkan Nabi Muhammad saw, yang akhlaknya dipuji dalam Al-Quran (QS. al-Qalam [68]: 4) dan memiliki pengaruh yang diakui oleh ilmuwan non-Muslim, adalah keturunan dari jalur Ismail as. 

Baca Juga: Seputar Parenting: Didukung AR, VR, dan AI, Game Ini Jadi Game Interaktif untuk Keluarga

Dari semua keturunannya, selain Nabi Muhammad saw, putra pertamanya yang bernama Ismail as memiliki cerita yang menarik.

Al-Quran sendiri mencatat perjalanan Nabi Ibrahim as dengan putra pertamanya ini dalam berbagai kisah yang diperjalankan.

Parenting, yang dikenal sebagai "tarbiyyah" dalam bahasa Arab dan pengasuhan anak dalam bahasa Indonesia, merujuk pada kemampuan atau keterampilan orang tua dalam mendidik anak, baik melalui interaksi langsung maupun tidak langsung. 

Pada dasarnya, parenting adalah kontrol orang tua yang mencakup kemampuan untuk mengawasi, membimbing, dan mendukung anak dalam perjalanan perkembangannya menuju kedewasaan.

Baca Juga: Seputar Parenting: Didukung AR, VR, dan AI, Game Ini Jadi Game Interaktif untuk Keluarga

Allah telah memuat Parenting Nabi Ibrahim as dalam 15 ayat yang tersebar di dalam lima surah.

Dari ayat-ayat tersebut, Nabi Ibrahim as memberikan tujuh metode yang berharga:

1. Doa

Doa sebagai upaya yang sangat efektif, baik sebelum atau setelah dianugerahi seorang putra.

Doanya tidak hanya berkaitan dengan putranya secara pribadi, tetapi juga dengan lingkungan dan faktor-faktor yang mendukung pertumbuhannya.

2. Tempat