Baca Juga: Ayo Simak Alasan Pentingnya Muslimah Menerapkan Konsep Reward dan Punishment Dalam Proses Parenting!
2. Kebaikan Lisan
Sudah barang tentu parenting Istigfar ini sangat berdampak pada kebaikan ucapan yang keluar dari lisan.
Belum lagi parenting pada anak mulai bicara sangat manfaat untuk interaksinya.
Ketika orang tua menjadi figur dan anak melihat kebiasaan Istigfar, maka kebaikan Lisan tersebut bukan hanya berdampak kepada anak.
Selain anak mulai bicara yang menjadi lisan baik, maka orang tua juga ikut berdampak baik secara lisan.
3. Mengatur Emosi Anak
Anak mulai bicara sudah pasti memiliki pendapat dan ingin mengungkapkannya.
Bisa jadi cara pengungkapan di luar prediksi terjadi, salah satunya tantrum dan itu sangat di luar kendali orang tua.
Anak mulai bicara sangat cocok untuk dikenalkan pada parenting Istigfar ini, sebab mereka bisa diajarkan menenangkan diri dengan istighfar.
Jadi ketika tantrum, selain validasi emosi, anak juga tau cara meredakan emosinya dengan Istigfar dan itu diharapkan hingga dewasa.
Itulah tiga manfaat parenting dengan mengajarkan kepada anak mulai bicara berupa dzikir Istigfar.
Memang pada akhirnya akan di luar kendali ketika ia mulai bersosialisasi, akan tetapi Istigfar yang dibiasakan akan menjadi buah bibir anak.
Masyarakat memang berpengaruh besar terhadap parenting anak, tetapi pondasi yang kokoh tidak akan mudah tumbang.
Pondasi Istigfar inilah yang diusahakan kuat dimulai dari anak baru dapat melihat kebiasaan dan mendengar ucapan.
Anak mulai bicara ia akan ikut mengucapkan kalimat permohonan ampun di dalam dirinya yang masih suci "Astaghfirullahaladzim''.