- Anak Bukan orang Dewasa
Kadang orang tua memaksa anak untuk memiliki pemahaman layaknya orang dewasa, sehingga berekspektasi bahwa mereka harus baik dan sempurna.
Padahal, mungkin saja anak dalam proses pencarian jati dirinya dan mempelajari banyak hal.
Dalam kondisi inilah orang tua harus mengambil peran dengan memberikan informasi yang baik kepada anak.
Jadi, ketika anak sudah baligh dan akal mereka telah sempurna, informasi baik yang sudah ditanamkan orang tua dapat menjadi bekal untuk bersikap dan berperilaku.
- Mengikuti Perkembangan dan Teknologi
Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini perkembangan teknologi begitu cepat.
Baca Juga: Gentle Parenting: Memahami dan Menerapkan Metode Mendidik Anak yang Lembut dan Penuh Empati
Sangat mudah bagi anak untuk mengakses informasi dari hal yang baik hingga buruk.
Tidak menutup kemungkinan bahwa hal ini akan memengaruhi anak-anak kita.
Jika orang tua tertinggal di era digital seperti saat ini, maka akan kesulitan untuk memahami anak.
- Orang Tua Harus Update Terhadap Permasalahan Anak
Ketika orang tua update terhadap permasalahan yang sedang dihadapi anak, maka akan lebih mudah untuk memahaminya.
Misal, ketika anak tampak jutek, sedih, tidak peduli dengan lingkungan atau tidak mendengar perkataan orang tuanya.
Orang tua yang paham terhadap permasalahan anaknya tidak akan mudah menilai anak sebagai pembangkang dan bermasalah.
Orang tua justru akan memberikan empati yang akan berujung pada simpati dan berada di pihak anak.
- Komunikasi Efektif
Tanpa komunikasi orang tua tidak mungkin bisa menjalin koneksi yang kuat dengan anak, sulit untuk memberikan solusi bahkan sibuk dengan persepsi masing-masing.