GENMUSLIM.id— Rasulullah merupakan tauladan yang sangat baik, bahkan kepada orang-orang kafir, termasuk Yahudi.
Salah satu hal yang sulit dilakukan manusia adalah meminta maaf, tetapi bagi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam itu sangat mudah.
Bahkan harus meminta maaf kepada seorang Yahudi sekalipun dan justru memaafkan kesalahan Rasulullah yang sulit baginya.
Ialah Shafiyyah binti Huyay yang merupakan putri seorang pemuka Yahudi dari Bani Nadhir, lahir 11 tahun sebelum masa hijriah.
Baca Juga: Mengikuti Keteladanan Rasulullah SAW dan Para Sahabat, Pelajaran Berharga bagi Umat Muslim
Ayah dari Shafiyyah binti Huyay mengetahui berita kenabian Rasulullah yang terkandung di dalam taurat, namun semua itu tidak diakui.
Pengakuan tersebut terhalang oleh rasa dengki dari hati-hati mereka yang juga menyembunyikan fakta itu dari Shafiyyah binti Huyay.
Dilansir Genmuslim dari berbagai sumber, 4 Oktober 2023 bahwa pertemuan Rasulullah kala itu ketika usai berkecamuknya perang di lembah Khaibar yang membunuh banyak laki-laki termasuk ayah dan suaminya.
Shafiyyah binti Huyay sangat marah kepada Rasulullah dan menganggap bahwa peperangan ini menjadi akibat orang tersayangnya terbunuh.
Meskipun saat itu diriwayatkan Rasulullah telah memberikan tawaran damai berulang kali kepada kaum Yahudi.
Baca Juga: Tuntunan Rasulullah: Metode Parenting Islami untuk Menjadi Teladan bagi Anak-Anak Masa Kini
Tetapi semua percuma, karena kerasnya hati mereka untuk mengakui Rasulullah sebagai Rasul Allah.
Wanita dan anak-anak saat itu menjadi tawanan perang orang-orang muslim, termasuklah Shafiyyah binti Huyay.
Selaku putri dari pemuka Yahudi, Rasulullah mencari keberadaan Shafiyyah binti Huyay yang saat itu berada di tenda tawanan.
Pencarian tersebut tidak lain untuk meminta maaf dan mendengar secara langsung Shafiyyah binti Huyay memaafkan beliau.
Meskipun Rasulullah tidak dalam kondisi salah, tetapi dengan tulus beliau meminta maaf atas kejadian yang telah dilakukan.
Kejadian perang Khaibar yang menewaskan banyak orang dan memunculkan kesedihan mendalam.
Baca Juga: Muslim wajib tahu! 4 Tips Sehat Ala Rasulullah SAW yang Bisa Kamu Terapkan di Kehidupan Sehari-hari
Berulang kali Rasulullah meminta maaf hingga ketulusan permohonan maaf tersebut menyentuh hati Shafiyyah binti Huyay.
Kemarahan itu berganti menjadi rasa kagum dan ternyata sebelum hari di mana perang berkecamuk, ia memimpikan sesuatu.
Mimpi itu berupa rembulan yang hadir di pangkuan Shafiyyah binti Huyay dan mendengar hal tersebut suaminya marah kepadanya.
Rasulullah menikah dengan Shafiyyah binti Huyay dengan mahar kebebasannya.
Meski ia dari kaum Yahudi, tetapi Shafiyyah binti Huyay terkenal akan kesalehannya, hatinya yang lembut membuat matanya selalu basah.
Termasuklah sempat ia menangis tersebab kurang disukai oleh para sahabat karena Shafiyyah binti Huyay berasal dari kaum Yahudi.
Baca Juga: Kamu Harus Tahu! Inilah Kisah Sahabat Setia Nabi Muhammad SAW yang Sempat Ingin Membunuh Rasulullah
Rasulullah menghibur Shafiyyah binti Huyay kala itu dengan sebuah kalimat.
"Mengapa tidak kau katakan, bahwa aku lebih baik dari kamu. Ayahku Harun, pamanku Musa, dan suamiku Muhammad shallallahu'alaihi wasallam?"
Setelah pun Rasulullah wafat, Shafiyyah binti Huyay semakin bertakwa kepada Allah subhanahuwata'alah.
Takwanya tersebut terhenti ketika ajal menjemputnya di tahun 50 Hijriyah atau 40 tahun setelah Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam wafat.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.