Kisah Syaikh Ibnu Hajar Al Asqalani Si Anak Batu yang Menjadi Seorang Ulama Besar dan Ahli Fiqh

Photo Author
- Rabu, 27 September 2023 | 15:15 WIB
ilustrasi para penuntut ilmu mengembara mencari ilmu ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: nu.or.id))
ilustrasi para penuntut ilmu mengembara mencari ilmu ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: nu.or.id))

GENMUSLIM.id - Ibnu Hajar Al Asqalani adalah seorang ulama yang sudah yatim mulai sejak kecil, ayahnya meninggal pada saat beliau berumur 4 tahun.

Ibnu Hajar Al Asqalani adalah ulama ahli fiqh yang dilahirkan pada tanggal 22 Syaban tahun 773 Hijriyah di pinggiran sungai Nil, Mesir.

Nama asli Ibnu Hajar Al Asqalani adalah Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar Al-Kannani Al-Qabilah yang berasal dari Al-Asqalan.

Dibawah asuhan kakak kandungnya yang menjadi ulama di desanya, Ibnu Hajar Al Asqalani tumbuh menjadi remaja yang rajin dan pekerja keras.

Baca Juga: Kamu Harus tau! Inilah 7 Sifat Imam Syafii yang Patut Dicontoh dan Diteladani oleh Para Penuntut Ilmu

Dikutip Genmuslim.id dari berbagai sumber pada 26 September 2023, Ibnu Hajar berarti anak batu sedangkan Asqalani adalah nisbat kepada Asqalan sebuah kota di kota Palestina dekat Ghuzzah.

Suatu ketika, saat Ibnu Hajar Al Asqalani masih belajar disebuah madrasah, ia terkenal sebagai murid yang rajin, namun ia juga terkenal dengan murid yang bodoh.

Ibnu Hajar Al Asqalani selalu tertinggal jauh dari teman-temannya, bahkan sering lupa dengan pelajaran-pelajaran yang telah diajarkan oleh gurunya di sekolah.

Sehingga membuat Ibnu Hajar Al Asqalani dalam belajar patah semangat dan frustasi, sehingga beliaupun memutuskan untuk pulang meninggalkan sekolahnya.

Ditengah perjalanan pulang, dalam kegundahan hatinya meninggalkan sekolahnya, hujan pun turun dengan sangat lebatnya, memaksa dirinya berteduh didalam sebuah gua.

Baca Juga: Stress Menghadapi Masalah? Jangan Difikirkan, Pegang Kunci ini saat Berjuang Menghadapi Ujian Kehidupan, CATAT

Ketika berada didalam gua pandangannya tertuju pada sebuah tetesan air yang menetes sedikit demi sedikit jatuh melubangi sebuah batu, ia pun terkejut.

Ibnu Hajar Al Asqalani terus mengamati tetesan air itu dan mengambil kesimpulan bahwa batu itu berlubang karena tetesan air yang terus menerus.

Jadi kepala saya pasti bisa menyerap segala pelajaran jika dibarengi dengan ketekunan, rajin dan sabar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X