Inilah Karakter Mulia Abu Bakar Ash Shiddiq, Mendukungnya Berhasil Memimpin Umat Muslim, Simak di Sini!

Photo Author
- Selasa, 26 September 2023 | 20:45 WIB
Karakter Mulia dalam diri Abu Bakar Ash Shiddiq, menjadikannya Berhasil dalam Memimpin Umat Muslim (GENMUSLIM.id/dok: Istimewa)
Karakter Mulia dalam diri Abu Bakar Ash Shiddiq, menjadikannya Berhasil dalam Memimpin Umat Muslim (GENMUSLIM.id/dok: Istimewa)
 
GENMUSLIM.id- Abu Bakar Ash Shiddiq merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW yang memiliki karakter mulia dan patut dijadikan contoh. 
 
Abu Bakar Ash Shiddiq tetap istiqamah dengan karakter mulia yang ia miliki.
 
Karakter mulia tersebut, tampak jelas baik di awal masuk Islam, hingga ia diangkat menjadi Khalifah pertama setelah Rasulullah SAW wafat.
 
Tersebab oleh karakter mulia tersebut, beliau berhasil memimpin umat Muslim tetap berada dalam kebaikan Islam dan menorehkan banyak prestasi.
 
 
Lalu, apa saja karakter mulia yang dimiliki Abu Bakar Ash Shiddiq?
 
Dilansir Genmuslim dari berbagai sumber, berikut ini penjelasan tentang apa saja karakter mulia yang dimiliki Abu Bakar Ash Shiddiq yang mendukungnya berhasil dalam memimpin umat Muslim.
 
Alangkah baiknya, kita mengingat kembali apa saja keberhasilan yang diraih oleh Abu Bakar Ash Shiddiq dalam masa kepemimpinannya.
 
Keberhasilan Abu Bakar Ash Shiddiq dalam masa kepemimpinannya 
 
Abu Bakar As-Shiddiq sang khalifah pertama yang melanjutkan estafet kepemimpinan Islam setelah Rasulullah SAW wafat memiliki karakter mulia yang patut menjadi tauladan. 
 
Sebagai seorang pemimpin, Abu Bakar As-Shiddiq telah berhasil menorehkan berbagai prestasi meski dalam kurun waktu kepemimpinan yang singkat. 
 
 
Memerangi nabi palsu
 
Di masa kepemimpinan Abu Bakar Ash Shiddiq, beliau berhasil memimpin umat Muslim untuk memerangi nabi palsu.
 
Ketika banyak yang disesatkan oleh nabi palsu, Abu Bakar tetap istiqamah dalam kebenaran dan memimpin umat Muslim untuk memerangi nabi palsu tersebut.
 
Agar kebatilan tidak meluas lebih besar lagi.
 
Memperluas wilayah Islam
 
Di masa kepemimpinan Abu Bakar, wilayah Islam semakin diperluas.
 
Memulai kodifikasi Al-Qur’an 
 
Selama masa hidup Rasulullah SAW, Al Qur'an masih belum disatukan seperti yg kita miliki sekarang ini.
 
Para sahabat menulis ayat-ayat Al Quran di berbagai media, seperti di atas pelepah kurma, di atas lempengan batu, dan lainnya.
 
Dan juga, masih ada Rasulullah sebagai suri tauladan dan tempat bertanya mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan agama.
 
 
Namun, ketika Rasulullah wafat, dan di masa kepemimpinan Abu Bakar, banyak penghafal Al Quran yang gugur di Medan perang. 
 
Dikhawatirkan, pengajar dan pendidik Al Qur'an juga akan semakin berkurang.
 
Maka dibuatlah keputusan untuk mulai mengkodifikasi Al Quran di masa kepemimpinan Abu Bakar Ash Shiddiq.
 
Keberhasilan Abu Bakar As-Shiddiq sebagai seorang pemimpin tidak lepas dari enam karakter yang melekat kuat dalam pribadi Abu Bakar As-Shiddiq. 
 
Karakter tersebut diantaranya
 
1. Keteguhan Iman
 
Abu Bakar Ash Shiddiq temasuk dalam Assabiqunal Awwalun, atau yang pertama-tama masuk Islam.
 
Keimanan Abu Bakar As-shiddiq tidak perlu dipertanyakan lagi.
 
Berbagai ujian keimanan telah dihadapi oleh Abu Bakar As-shiddiq.
 
Namun tak ada yang lebih dahsyat dibanding hari dimana Rasulullah wafat, bagi seluruh umat Muslim.
 
Hati itu, banyak para sahabat yang tergoncang, tidak rela, dan tidak menyangka akan kepergian Rasulullah SAW untuk selamanya.
 
Salah satu sahabat yang paling terguncang adalah Umar bin Khattab, ia berteriak-teriak mengatakan bahwa Rasulullah masih hidup.
 
Abu bakar dengan keadaan hati yang berduka, tetap berusaha menenangkan Umar dan kaum muslimin. 
 
Abu Bakar mengingatkan umat Muslim kembali tentang kepastian akan kematian bagi semua manusia.
 
 
Beliau berkata: “Barangsiapa yang menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad telah mati. barang siapa yang menyembah Allah, sesungguhnya Allah Maha hidup :
 
“Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke belakang, maka ia tidak merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur. (Q.S. Ali Imran:144)
 
Sungguh luar biasa keimanan  kepada Allah dan kecintaan seorang Abu Bakar kepada Rasulullah.
Sehingga ia rela mengorbankan harta benda, waktu, tenaga, pemikiran, kepentingan keluarga dan bahkan jiwanya untuk membela agama Allah. 
 
Pada Masa kini, bentuk penerapan dari meneladan karakter mulia dan siifat keimanan Abu bakar As-Shiddiq dapat dilakukan sikap sederhana, yaitu;
 
a. Tidak menyekutukan Allah.
b. Taat menjalankan ibadah sebagai wujud cinta kepada Allah
c. Mencintai Rasulullah dengan menjalankan Sunnahnya
d. Hati yang ikhlas saat ada anggota keluarga, sahabat, atau kerabat yang wafat,
e. Meyakini bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan adalah atas kehendak dan ijin Allah.
 
2. Luas Ilmu dan Pengetahuannya
 
Keluasan ilmu dan pengetahuan Abu Bakar Ash Shiddiq dibuktikan dengan banyaknya hadits yang ia hafal, menguasai tafsir Al Qur'an, dan memahami hikmah-hikmah yang terkandung didalamnya.
Abu Bakar juga dikenal sebagai orang yang paling menguasai tafsir mimpi.
 
Ibnu Sirin mengatakan, bahwa orang yang paling memahami tafsir mimpi setelah Nabi Muhammad adalah Abu Bakar.
 
Karena luasnya ilmu pengetahuan Abu Bakar Ash Shiddiq, para muslimin menjadikannya sebagai rujukan mengenai Sunnah Nabi.
 
Pada Masa kini, bentuk penerapan dari meneladan karakter mulia tentang keluasan ilmu pengetahuan Abu bakar As-Shiddiq dapat dilakukan dengan cara: 
 
a. Mengoptimalkan waktu untuk senantiasa menambah ilmu pengetahuan
 
b. Memiliki rasa keingintahuan yang sangat besar terhadap banyak hal.
 
c. Tidak cepat merasa puas.
 
d. Pemikirannya selalu berorientasi untuk masa depan dan kemaslahatan banyak orang
 
e. selalu optimis
 
 
3. Zuhud terhadap Dunia
 
Zuhud terhadap dunia artinya meninggalkan hal-hal yang halal dari dunia karena takut hisabnya dan meninggalkan yang haram dari dunia karena takut siksaannya.
 
Karakter Zuhud Abu Bakar dilihat dari bagaimana ia menghabiskan seluruh hartanya di jalan Allah, padahal sebelumnya ia adalah saudagar yang kaya raya.
 
Pada Masa kini, bentuk penerapan dari meneladan karakter mulia dan  kezuhudan Abu bakar As-Shiddiq dapat dilakukan dengan cara: 
 
a. Kehidupan akhirat menjadi prioritas utama daripada kehidupan dunia
b. Hidup sederhana dan tidak bermewah-mewahan
c. Banyak bersedekah dan membantu orang yang sedang kesusahan
d. Membelanjakan harta untuk investasi akhirat seperti mewakafkan tanah, membangun masjid, dan pesantren.
e. Bekerja dengan sungguh-sungguh semata-mata karena Allah.
 
Itulah beberapa karakter mulia Abu Bakar Ash Shiddiq yang menjadi pondasi keberhasilannya memimpin umat Muslim di masa kekhalifahannya.
 
Semoga, Allah memudahkan setiap umat Muslim untuk meniru karakter mulia Abu Bakar tersebut, demi mendapatkan Rahmat dan Cinta Allah SWT.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Febrilian Zulrahman, S. Kom

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X