Mengingat Kematian sebagai Penawar dari Perbuatan Maksiat dalam Islam, Inilah Hikmahnya Bagi Seorang Hamba

Photo Author
- Rabu, 6 September 2023 | 07:20 WIB
Ilustrasi seseorang yang merenungi diri karena perbuatan maksiat ((GENMUSLIM.id/dok: Theguardian))
Ilustrasi seseorang yang merenungi diri karena perbuatan maksiat ((GENMUSLIM.id/dok: Theguardian))

 

GENMUSLIM.id - Maksiat dalam Islam mengacu pada perbuatan atau tindakan yang dianggap melanggar hukum Allah (Syariat) dan bertentangan dengan nilai-nilai moral serta etika Islam. 

Maksiat adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan tindakan atau perilaku yang diharamkan dalam agama Islam.

Maksiat mencakup berbagai jenis perbuatan, seperti konsumsi alkohol, perjudian, zina (hubungan seksual di luar pernikahan), mencuri, berbohong, serta tindakan-tindakan lain yang dianggap dosa dalam Islam.

Hukum dan panduan perilaku umat Islam didasarkan pada Al-Quran dan Hadis (sunnah), yang merupakan sumber utama ajaran Islam untuk membimbing penganutnya terhindar dari maksiat.

Baca Juga: Bagaimana Caranya Menghadapi Kematian? Simak Penjelasannya dari Hujjatul Islam, Imam Al Ghazali (2)

Selain itu, Syekh Mutawalli Sya’rawi mengajarkan sebuah doa kepada kita agar dapat berhenti melakukan dosa. Doa yang dimaksud adalah sebagai berikut:

اللّهُمَّ أُحْرُمْنِي لَذَّةَ مَعْصِيَّتِكَ وَارْزُقْنِي لَذّةَ طَاعَتِكَ

Yang bila diterjemah secara bebas bisa diartikan sebagai berikut, “Ya allah, halangilah aku dari merasakan lezatnya bermaksiat pada-Mu. Tapi buatlah aku merasakan lezatnya beribadah pada-Mu”.

Perbuatan maksiat yang berulang merupakan hal yang kerap dikeluhkan karena sulit untuk ditinggalkannya.

Nasehat-nasehat keagamaan pun telah diupayakan, berbagai macam pencerahan yang didengarkannya, tetap saja dia kembali kerjakan.

Satu-satunya hal mengapa hal tersebut terus berlangsung, adalah karena pikiran yang tidak pernah mengingat kematian.

Baca Juga: Bagaimana Caranya Menghadapi Kematian? Simak Penjelasannya dari Hujjatul Islam, Imam Al Ghazali (1)

Seperti yang disampaikan oleh Imam Ghazali yaitu adanya pikiran bahwa kita masih lama hidup di dunia, inilah yang diistilahkan dalam agama dengan thulul amal (tinggi angan-angan).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Imam Al Ghazali, Mizanul Amal

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X