GENMUSLIM.id - Ikhwanul Muslimin adalah gerakan Islam yang mempromosikan pandangan Alquran dan Sunnah yang ketat.
Ikhwanul Muslimin (MI) didirikan di kota Ismailiyah, Mesir pada tahun 1928 dengan nama gerakan yang disepakati dengan Jamiyah al-Ikhwanul Muslimin.
Pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin merupakan seorang figure kharismatik yang digelari seorang al-Mursyid al-‘Am.
Sekalipun organisasi ini mengalami opresi yang keras dari pemerintahan tempat Ikhwanul Muslimin ini berdiri, bahkan dicap sebagai organisasi terlarang.
Baca Juga: Memahami Arti Penting Kawasan Timur Tengah Bagi Bangsa Barat di Abad 20, Sebuah Pengantar Singkat
Pengaruhnya di dunia internasional begitu diperhitungkan, hal itu disebabkan gagasan-gagasannya yang malang melintang di antero dunia.
Dari kepopulerannya tersebut, Ikhwanul Muslimin bahkan dapat menjalin kerjasama secara dengan berbagai badan dan gerakan Islam di luar Mesir.
Dikutip GENMUSLIM dalam Hasan Al Banna al-Ikhwanul Muslimin karya Musyarif, Sabtu, 2 September 2023, Ikhwanul Muslimin memiliki dua fase gerakan.
Fase pertama (1928-1936), ditandai dengan gerakan konsolidasi yang dilakukan Hasan Al Banna dan para pegiatnya dalam kegiatan di masjid dan pertemuan keluarga serta yang telah terorganisir dalam organisasi.
Awalnya pusat kegiatan Ikhwanul Muslimin terletak di Kawasan-kawasan sepanjang terusan Suez, hingga di tahun 1933 Al Banna mendirikan pusat kegiatannya di Kairo.
Fase kedua (1936-1952), yang merupakan masa ketika seluruh gerakan Ikhwanul Muslimin terselenggara secara terbuka.
Pada fase ini, Ikhwanul Muslimin mengalami banyak sekali rangkaian tekanan dari pemerintah, dikarenakan kritik mereka pada kebijakan-kebijakanya.
Bahkan di fase ini pula, Hasan Al Banna selaku pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin, wafat terbunuh oleh tentara rahasia Mesir.