GENMUSLIM.id- Said Hawwa merupakan seorang cendekiawan Muslim dari Suriah yang meninggal di Yordania, yang juga terkenal mengenai gagasan tentang kebangkitan Islam, masyarakat Islam, maupun perbedaan mendasar peradaban Islam dengan peradaban yang bukan Islam, yang oleh Said Hawwa disebut peradaban jahiliyyah.
Selain mempunyai pemikiran yang spesifik mengenai peradaban Islam maupun msyarakat Islam, Said Hawwa juga dikenal sebagai aktivis Ikhwanul Muslimin yang terkenal mensintesiskan pemikiran tasawuf ala Imam al Ghazali dengan gerakan Islam kontemporer, yakni sebuah format pemikiran yang menekankan bagaimana seorang aktivis Islam harus mengenal dan menerapkan akhlak Islam yang luhur.
Akan tetapi, di dalam artikel ini akan membahas mengenai definisi masyarakat Islam yang dipahami oleh Said Hawwa.
Di dalam bukunya yang terkenal, yakni Al Islam Jilid 1, Said Hawwa mendasarkan pemikirannya dari pemikir Muslim terkenal asal Mesir, yang dikalangan gerakan Islam kontemporer sangat dihormati, yakni Sayyid Qutb.
Said Hawwa mengakui dalam membangun argumentasinya mengenai masyarakat Islam, dia pertama-tama mengenalkan karya Sayyid Qutb yang patut dijadikan referensi oleh umat Islam, di antaranya Al Islam wal Hadharah (Islam dan Peradaban) dan At Tashuwwur Al Islam Wats Tsaqafah (konsepsi dan tsaqafah Islam).
Dilansir Genmuslim dari berbagai sumber Rabu, 30 Agustus 2023 bahwa Said Hawwa memberikan semacam penafsiran yang mudah dipahami oleh segenap umat Islam, mengenai apa itu peradaban Islam dan apa itu yang disebut masyarakat Islam.
Menurut Said Hawwa, secara garis besar masyarakat di dunia ini dibagi menjadi dua macam, yakni apa yang ia sebut sebagai masyarakat jahiliyyah dan apa yang disebut sebagai masyarakat Islam.
Masyarakat jahiliyyah di era seperti sekarang ini masih ada, meskipun mempunyai berbagai macam corak mengenai landasan berpikir maupun secara praktik.
Meskipun terdapat banyak ragam corak berpikir dan praktik, pada hakikatnya masyarakat jahiliyyah di era modern ada dua, yakni masyarakat komunis dan masyarakat liberal.
Menurut Said Hawwa, masyarakat komunis ini dibangun sebagai anti-tesa dari masyarakat kapitalis, di mana dalam masyarakat kapitalis terdapat ketimpangan yang sangat luar biasa, yang oleh sebab itu perlu adanya ‘perbaikan’ melalui jalan revolusi.
Bagi kaum komunis, untuk mewujudkan masyarakat komunis perlu adanya pemahaman mengenai apa yang disebut sebagai struktur (basis material) menentukan suprastruktur (kesadaran), dan dari argumentasi di atas diharapkan seluruh aktivis komunis mempunyai semacam kesadaran untuk melakukan revolusi.
Analisis sejarah yang bersifat linear dan dialektis ini, sekaligus basis dasarnya ialah materialisme, maka bagi Said Hawwa sangat jauh dari masyarakat Islam yang dipandu oleh wahyu.
Kategori masyarakat jahiliyyah yang kedua ialah sebuah tatanan masyarakat yang tidak memberangus secara total ajaran agama, namun hanya menempatkan agama di ranah privat, negara bisa mengkontrol ajaran agama mana yang tidak boleh bekerja di ranah publik, maupun dengan cara negara menjauh dari tuntutan moral agama, atau yang biasa disebut masyarakat sekuler.
Setelah menjelaskan mengenai masyarakat jahiliyyah, maka Said Hawwa menjelaskan mengenai apa yang dimaksud masyarakat Islam.
Secara garis besar, masyarakat Islam sebuah masyarakat yang sebagaimana pernah dijalankan dalam sejarah peradaban Islam, sejak Nabi Muhammad SAW hingga Turki Usmani, sebuah entitas masyarakat yang dipandu dan diatur oleh hukum Allah SWT, baik di ranah privat maupun di ranah publik, dengan kata lain juga, Islam memberi panduan bagaimana bermasyarakat dan bernegara dengan baik.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.
