Mendengar pecakapan Malaikat itu, Abdullah bin Mubarak langsung terbangun. Sepulang haji, beliau langsung menuju kota Damsyiq.
Setibanya disana, Abdullah bin Mubarak mencari tahu siapa tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya itu.
Dalam riwayat tukang sol sepatu tersebut Bernama Ali bin Muwaffaq.
Hampir semua tukang sol sepatu ditanya oleh Abdullah bin Mubarak, “apakah anda Ali bin Muwaffaq?”.
“betul, siapa tuan?” Aku Abdullah bin Mubarak”.
“Ada apa gerangan mendatangi saya?” Beliau menceritakan perihal mimpinya.
“Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang telah Anda perbuat, sehingga berhak mendapatkan pahala haji mabrur. “Saya sendiri tadak tahu,tuan”.
“Ceritakanlah kehidupan anda selama ini”,kata Abdullah bin Mubarak.
“Sejak puluhan tahun lalu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya sebagai tukang sol sepatu. Sedikt demi sedikit saya kumpulkan. Akhirnya pada tahun ini, terkumpul 350 dirham, cukup bekal untuk saya berhaji”, kata Ali bin Muwaffaq.
“Tapi Anda batal berangkat haji?”tanya Abdullah bin Mubarak.
“Benar, waktu itu istri saya hamil dan sering ngidam. Waktu saya hendak berangkat, istri saya ngidam berat”.
“Suamiku, engkau mencium bau masakan yang lezat ini, cobalah minta sedikit masakan buat ku ini?”.