GENMUSLIM.id- Peristiwa matahari berada tepat di atas ka'bah merupakan peristiwa yang langka.
Melintasnya matahari di atas ka'bah menjadi momen untuk mengukur kembali arah kiblat.
Himbauan mengukur arah kiblat berdasarkan matahari ini datang dari Kementrian Agama dan BMKG.
Berdasarkan pernyataan pada laman daring BMKG, fenomena astronomi ini disebut Istiwa A'zam atau Rashdul Qiblat atau harinya kiblat.
BMKG menjelaskan bahwa pada hari tersebut, gerak semu matahari menuju titik paling utara yang kemudian berbalik menuju equator dan melintas tepat di atas ka'bah.
Lebih lanjut, BMKG menenangkan bahwa fenomena ini dapat terjadi karena deklinasi matahari bernilai sama dengan lintang geografis.
Puncak fenomena Istiwa A'zam ini terjadi pada pukul 16.26 WIB atau 17.26 WITA atau 18.26 WIT.
Sayangnya, beberapa daerah sudah tidak dapat melihat matahari lagi karena sudah petang.
Baca Juga: Akhirnya Syarat Buat SIM Sudah Direvisi Tanpa Atraksi, Akankah Semakin Mudah?
Untuk dapat melihat arah kiblat, pastikan cuaca di daerah kita cerah dan matahari tidak tertutup awan.
Cara menentukan arah kiblat dapat ditentukan dari bayangan benda yang mendapat sinar matahari.
Kita bisa menancapkan tongkat atau meletakkan benda yang menjulang di atas tanah datar.