internasional

Gencatan Senjata Gaza: Hamas Rekrut 15.000 Pejuang Baru Sejak Awal Perang, Ancaman Terus Mengintai Israel

Minggu, 26 Januari 2025 | 20:27 WIB
Israel Merasa Terancam Karena Hamas Lakukan Perekrutan Anggota Baru (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Musdzalifah Sukmawati/Canva)

GENMUSLIM.id - Hamas dan Israel akhirnya lakukan gencatan senjata setelah 15 bulan berperang. Setelah gencatan senjata, pasukan Israel mulai mundur dari beberapa posisi di Gaza.

Tahap pertama gencatan senjata pun berhasil dilakukan dengan baik dan aman. Meski Hamas terlambat memberikan dokumen sandera yang akan dibebaskan.

Hamas menjelaskan keterlambatannya karena masalah teknis.

Dilansir GENMUSLIM dari Reuters pada Minggu, 26 Januari 2025, Letnan Jenderal Herzi Halevi, kepala militer Israel, menyatakan bahwa meskipun Hamas telah mengalami kerusakan parah, kelompok tersebut belum sepenuhnya dilenyapkan.

Salah satu tantangan terbesar dalam negosiasi pascaperang adalah bagaimana mengatur pemerintahan Gaza.

Beberapa pejabat Israel menegaskan bahwa mereka tidak akan menerima Hamas sebagai penguasa wilayah tersebut, sementara Hamas sendiri belum menunjukkan tanda-tanda menyerah.

Baca Juga: Gencatan Senjata Gaza: Hamas Rencanakan Pembebasan Empat Tentara Israel dalam Pertukaran Sandera Tahap Kedua

Penasihat keamanan nasional Presiden Donald Trump, Mike Waltz, menegaskan bahwa Hamas tidak akan pernah memerintah Gaza dan bahwa Washington akan mendukung Israel dalam tindakan yang diperlukan jika Hamas melanggar kesepakatan.

Hamas dilaporkan telah merekrut antara 10.000 hingga 15.000 pejuang baru sejak dimulainya perang dengan Israel.

Informasi ini berasal dari dua sumber kongres yang mendapatkan pengarahan tentang intelijen Amerika Serikat, yang menunjukkan bahwa meskipun mengalami kerugian yang signifikan, Hamas tetap menjadi ancaman yang serius bagi Israel.

Sumber intelijen mengungkapkan bahwa jumlah pejuang Hamas yang tewas selama konflik ini diperkirakan sama dengan jumlah rekrutan baru. Ini adalah data resmi AS yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Meskipun Hamas berhasil menarik anggota baru, banyak di antara mereka adalah remaja yang belum terlatih dan hanya digunakan untuk tugas-tugas keamanan dasar.

Baca Juga: Warga Palestina Kembali ke Gaza Utara: Menghadapi Kehancuran dan Harapan di Tengah Reruntuhan

Menteri Luar Negeri AS saat itu, Antony Blinken, menyatakan pada 14 Januari bahwa Hamas telah merekrut pejuang dalam jumlah yang hampir setara dengan jumlah yang hilang. Ia memperingatkan bahwa situasi ini dapat menciptakan.

Halaman:

Tags

Terkini