GENMUSLIM.id - Pada 19 September lalu, Qabatia, sebuah kota di selatan Jenin, Tepi Barat, menjadi saksi bentrokan sengit antara pasukan penjajah dan tujuh orang mujahid yang berani.
Pertempuran ini berlangsung ketika pasukan penjajah melancarkan penyerbuan besar-besaran ke daerah tersebut,
Dengan tujuan untuk menghancurkan basis sementara Brigade Syuhada Al Aqsa, yang telah lama dianggap sebagai ancaman oleh pasukan penjajah.
Meski dalam jumlah yang jauh lebih sedikit, para mujahid bertempur dengan gagah berani melawan sekitar 100 pasukan penjajah.
Penyerbuan di Qabatia diawali ketika pasukan penjajah menemukan markas sementara Brigade Syuhada Al Aqsa.
Setelah berhasil mengepung markas tersebut, pasukan penjajah menyangka mereka akan dengan mudah melumpuhkan para pejuang yang berada di dalamnya.
Namun, para mujahid di Qabatia tidak tinggal diam. Mereka mengalihkan perhatian pasukan penjajah dengan memulai pertempuran dari atap sebuah rumah yang berada di dekat markas.
Pertempuran di Qabatia berlangsung dengan sangat sengit. Tembakan senjata api terdengar di mana-mana, dan pasukan penjajah menghadapi perlawanan yang tidak mereka duga.
Baca Juga: Pemukim Israel Serang Sekolah di Tepi Barat Palestina, Guru Ditangkap dan Murid Alami Luka!
Dilansir GENMUSLIM dari Al Jazeera pada Selasa, 24 September 2024, di tengah pertempuran, tiga orang mujahid syahid secara beriringan di atap rumah tersebut.
Mereka berjuang hingga hembusan nafas terakhir, menolak menyerah di hadapan pasukan yang jauh lebih besar jumlahnya.
Salah satu momen paling menyakitkan dari penyerbuan di Qabatia adalah saat pasukan penjajah dengan sengaja menjatuhkan jenazah para syuhada dari atap rumah.
Mereka tidak hanya menjatuhkan tubuh para pejuang yang telah syahid, tetapi juga menyiksa jenazah mereka dengan menggunakan buldozer.