Tindakan keji ini menambah luka di hati para penduduk Qabatia dan semua orang yang mendukung perjuangan para mujahid.
Jenazah para syuhada kemudian dibawa pergi oleh pasukan penjajah, dan hingga saat ini tidak diketahui ke mana mereka membawa tubuh-tubuh tersebut.
Dalam pertempuran tersebut, tujuh orang mujahid syahid, termasuk Komandan Brigade Syuhada Al Aqsa, Shadi Zakarneh.
Kepergian para pejuang ini menambah daftar panjang korban yang gugur dalam perjuangan melawan penjajahan.
Bagi penduduk Qabatia, pengorbanan mereka akan selalu dikenang sebagai simbol perlawanan dan keberanian.
Penyerbuan di Qabatia menyoroti realitas pahit yang dihadapi oleh warga Palestina, terutama mereka yang tinggal di daerah-daerah yang terus-menerus menjadi target penyerangan.
Qabatia, seperti banyak kota lain di Tepi Barat, telah berulang kali menjadi medan pertempuran, di mana para pejuang berani mempertaruhkan nyawa mereka demi kebebasan tanah air mereka.
Pertempuran di Qabatia mungkin telah usai, tetapi perjuangan untuk kemerdekaan Palestina masih jauh dari selesai. ***