GENMUSLIM.id - Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan update terbaru terkait serangan brutal yang dilakukan oleh pasukan Zionis Israel, yang telah memasuki hari ke-352.
Dalam 24 jam terakhir, serangan tersebut menargetkan tiga pembantaian keluarga di wilayah Khan Younis dan beberapa bagian lain di Gaza, mengakibatkan 40 syahid dan 58 korban luka-luka.
Serangan ini merupakan bagian dari eskalasi kekerasan yang terus berlangsung terhadap warga Palestina, yang mayoritas korbannya adalah wanita dan anak-anak.
Dikutip GENMUSLIM dari Telegram Info Dunia Islam Channel pada Senin, 23 September 2024, Menurut laporan, sejak 7 Oktober lalu, jumlah korban yang tewas akibat genosida Israel mencapai angka mengejutkan, yaitu 41,431 orang syahid dan 95,818 lainnya terluka.
Baca Juga: Banjir Akibat Hujan Deras di Gaza: Kamp Pengungsi Khan Yunis Terendam, Krisis Semakin Memburuk!
Angka ini mencerminkan tragedi kemanusiaan yang semakin memburuk di wilayah Palestina, khususnya di Jalur Gaza, di mana 74% korban adalah wanita dan anak-anak.
Banyak di antara korban masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan, sementara petugas ambulans dan pertahanan sipil kesulitan menjangkau mereka akibat blokade dan serangan berkelanjutan.
Serangan terbaru ini bukan hanya menargetkan warga Gaza, tetapi juga Tepi Barat.
Tentara Zionis Israel melanjutkan serangan malam hari di kota-kota besar dan kecil di wilayah Tepi Barat, termasuk Ramallah, dengan melakukan penggerebekan, penangkapan, dan kampanye intimidasi terhadap warga sipil.
Selain itu, Israel juga menutup kantor jaringan Al Jazeera di Ramallah, sesuai perintah militer, yang semakin membatasi akses media internasional dalam melaporkan kekejaman yang terjadi di lapangan.
Sementara itu, di perbatasan Israel-Lebanon, Hizbullah mengonfirmasi bahwa mereka telah meluncurkan serangan balasan terhadap pangkalan dan bandara militer "Raamat David" di tenggara Haifa.
Serangan ini menggunakan puluhan rudal Fadi 1 dan Fadi 2 sebagai tanggapan atas serangan berulang Israel di berbagai wilayah Lebanon.
Eskalasi konflik ini menambah ketegangan di kawasan, dengan potensi perang besar-besaran yang semakin nyata.