GENMUSLIM.id – Hingga saat ini para warga di negara tercinta Palestina khususnya di jalur Gaza masih sedang berjuang mempertahankan hak negaranya, tidak luput dari itu para pelajar pun sedang berjuang meraih mimpi-mimpi mereka.
Warga Palestina hanya bisa berharap semoga pertolongan Allah SWT agar selalu ada untuk para warga dan para pelajar Palestina.
Para pelajar di Palestina harus tetap berjuang bersekolah di Tengah perang dan tetap bersemangat walaupun sekolah – sekolah mereka dihancurkan.
Baca Juga: Miris! Agresi Militer Israel ke Palestina Masih Berlanjut, Ratusan Sekolah dan Rumah Sakit Hancur
Ribuan warga sipil Palestina mengungsi untuk mendapatkan perlindungan yang lebih aman, mereka berusaha untuk bertahan.
Sekalipun para pelajar harus tetap bersekolah dan belajar untuk meraih masa depan mereka.
Dilansir dari Spirit of Aqsa oleh Genmuslm.id Senin, 5 Februari 2024, Salah satu korban yang bernama Osama Bard, ia adalah salah satu pelajar yang mempunyai cita-cita sebagai Insinyur perangkat lunak.
Namun hingga saat ini perang pun belum berhenti dan memaksa untuk ia dan keluarga menjadi pengungsi.
Baca Juga: Keren! Inilah 4 Pekerjaan Freelance yang Bisa Nambah Uang Jajan! Mahasiswa atau Pelajar Wajib Cobain
Osama Bard dan keluarga mengungsi dari Jalur Gaza Utara ke Jalur Gaza Selatan.
Tidak terlepas dari itu warga Palestina hidup di tenda – tenda pengungsian yang penuh sesak.Pendidikan di Gaza saat ini hanya menjadi puing – puing belaka.
Dengan Ribuan para siswa dan guru akan terus menjadi korban atau sasaran warga Israel, menurut data resmi lebih dari 4.000 siswa syahid atau terluka, dan 200 guru dan staf juga menjadi korban.
Selain itu lebih dari 100 sekolah dan universitas hancur sepenuhnya, sementara hamper 300 sekolah dan universitas mengalami kerusakan parah.
Baca Juga: Serang Rumah Sakit di Palestina, PBB Sebut Israel Melanggar Hukum Internasional, Simak Penjelasannya
Warga Palestina mengatakan “Sebelas tahun belajar, bekerja keras, dan menanti momen ujian akhir sekolah. Saya bermimpi untuk masuk universitas dan menjadi insinyur perangkat lunak. Tapi perang merusak segalanya,” ungkap Bard.