Mosab Muhammad Saleh, seorang anak yang kehilangan ayahnya, berharap mereka masih memiliki rumah yang utuh.
Kini, ia dan keluarganya terpaksa berlindung di sekolah terdekat. Ketika ditanya tentang pesannya kepada dunia, ia hanya bisa menyanyikan lagu tentang cintanya terhadap Palestina.
Lebih dari 47.000 warga Palestina telah kehilangan nyawa akibat serangan Israel selama setahun terakhir, dengan mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.
Kelompok hak asasi manusia dan pakar PBB menuduh Israel melakukan hukuman kolektif terhadap warga Palestina sejak serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023.
Seorang wanita tua dari keluarga Saftawy mengenang saat-saat pengungsian di Gaza utara ketika peluru kendali Israel menghujani.
Setelah gencatan senjata, ia kembali ke rumahnya, hanya untuk menemukan bahwa rumah berlantai empatnya kini tinggal tumpukan puing.
‘’Saya berharap setidaknya bisa menemukan lantai bawah rumah agar putri saya bisa berlindung di sana, tetapi saya menemukan semuanya hancur," katanya, mengekspresikan kesedihan yang mendalam.
Di tengah kehancuran, banyak warga Gaza berusaha untuk bertahan. “Alhamdulillah, kami masih bisa bertahan,” ungkapnya, mencerminkan semangat dan harapan yang tetap ada meskipun dalam situasi yang sangat sulit. ***