GENMUSLIM.id - Yahya Sinwar adalah salah satu pemimpin politik senior Hamas yang lahir pada tahun 1962 di kamp pengungsi Khan Younis, Gaza.
Keluarganya merupakan pengungsi dari Majdal Asqalan, yang sekarang dikenal sebagai Ashkelon, setelah berdirinya Israel pada tahun 1948.
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube Al Jazeera English pada Jumat, 18 Oktober 2024, Sinwar menyelesaikan studinya di Universitas Islam Gaza, mendapatkan gelar sarjana dalam bidang bahasa Arab.
Pada usia awal 20-an, ia pertama kali ditangkap oleh otoritas Israel pada tahun 1988 dengan tuduhan merencanakan penculikan dan pembunuhan dua tentara Israel.
Dia dijatuhi hukuman empat kali seumur hidup dan menjadi tokoh penting di kalangan rakyat Palestina selama masa penahanannya.
Di penjara, Sinwar menggunakan waktunya untuk mempelajari bahasa Ibrani, yang membuatnya mampu berbicara langsung dengan jurnalis Israel dalam bahasa mereka.
Perjalanan hidup Sinwar membuatnya dipandang sebagai pemimpin yang tegas dan berpengaruh, terutama oleh Israel yang menilainya sebagai sosok kuat di kalangan perlawanan Palestina.
Sinwar dikenal sebagai figur yang tangguh dan berani, serta sangat berkomitmen terhadap tujuan Hamas dalam perlawanan terhadap pendudukan Israel.
Kebebasan Sinwar akhirnya datang dalam bentuk pertukaran tawanan pada tahun 2011, ketika Hamas berhasil membebaskan tawanan Israel, Gilad Shalit, dengan imbalan lebih dari 1.000 tahanan Palestina.
Setelah bebas, Sinwar segera naik ke posisi kepemimpinan Hamas di Gaza. Di bawah kepemimpinannya, Hamas berusaha memperbaiki hubungan dengan Iran yang sempat retak akibat konflik di Suriah.
Hal ini membuatnya semakin kuat di panggung politik regional dan menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di Gaza.
Sinwar juga menjadi simbol perlawanan bersenjata Hamas terhadap Israel. Konflik yang terus berlanjut antara Israel dan Palestina membuat Sinwar menjadi salah satu target utama militer Israel.