Jurnalis Al Jazeera Di Palestina Koma Setelah Ditembak Oleh Pasukan Israel Dan Dilarang Meninggalkan Gaza

Photo Author
- Jumat, 18 Oktober 2024 | 13:52 WIB
Jurrnalis Al Jazeera di Palestina koma akibat penembakan yang dilakukan oleh Israel. (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @muslim)
Jurrnalis Al Jazeera di Palestina koma akibat penembakan yang dilakukan oleh Israel. (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @muslim)

GENMUSLIM.id - Juru kamera Al Jazeera Fadi al-Wahidi, yang ditembak oleh penembak jitu Israel di Jalur Gaza bulan ini,

Berada dalam kondisi koma dan belum diizinkan oleh Israel untuk meninggalkan Palestina untuk perawatan medis yang mendesak.

Jurnalis Palestina itu ditembak di leher saat ia melaporkan invasi darat Israel ke kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara,

Sambil mengenakan perlengkapan pelindung yang dengan jelas mengidentifikasi dirinya sebagai anggota pers.

Meskipun ada permohonan dari tiga organisasi kebebasan media, otoritas Israel belum mengizinkan al-Wahidi dan juru kamera Al Jazeera lainnya, Ali al-Attar, meninggalkan Palestina khususnya Gaza untuk perawatan medis yang menyelamatkan nyawa.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Yahya Sinwar, Bos Pasukan Hamas yang Juga Dikenal Sebagai Novelis Dan Ahli Strategi

Dilansir GENMUSLIM dari laman berita Al Jazeera Arabic pada Jumat, 18 Oktober 2024 melaporkan bahwa kondisi al-Wahidi telah memburuk sejak ia dibawa ke rumah sakit pada tanggal 9 Oktober.

Dokter di Rumah Sakit Bantuan Publik di Kota Gaza mengatakan mereka tidak dapat merawatnya dan mencegah kelumpuhan total,

Seraya menambahkan bahwa ia menderita kerusakan pada arteri, vena, dan tulang yang hancur.

Rumah sakit telah berulang kali memohon agar al-Wahidi dipindahkan ke luar negeri karena sumber daya di lokasi tidak mencukupi untuk mengobati luka-lukanya.

Baca Juga: True Or Hoax? Media Israel Melaporkan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas Di Gaza, Akibat Serangan Mereka

Serangan terhadap al-Wahidi terjadi beberapa hari setelah al-Attar ditembak saat meliput kondisi warga Palestina yang mengungsi di Deir el-Balah di Gaza tengah.

Pemindaian menunjukkan pecahan peluru bersarang di tengkoraknya dan terjadi pendarahan di otak, tetapi belum ada perawatan yang tersedia di Gaza untuk cedera ini.

Israel belum menanggapi beberapa permintaan organisasi internasional untuk mengevakuasi jurnalis yang terluka kritis oleh pasukannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aisyah Tsabita

Sumber: Al Jazeera

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X