Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei Serukan Umat Muslim Hadapi Israel Pasca Pembunuhan Hassan Nasrallah

Photo Author
- Senin, 30 September 2024 | 11:33 WIB
Pemimpin Iran  Ayatollah Ali  Khamenei, serukan umat Islam Hadapi Serangan Israel (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Middle East Eye)
Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei, serukan umat Islam Hadapi Serangan Israel (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Middle East Eye)

“Pimpinan Hizbullah berjanji... untuk melanjutkan jihad dalam menghadapi musuh [Israel], mendukung Gaza dan Palestina, dan membela Lebanon serta rakyatnya yang teguh dan terhormat.”

Pernyataan itu tidak menyebutkan siapa yang akan menggantikan Nasrallah, atau bagaimana kelompok itu akan menanggapi pembunuhan pemimpin lamanya.

Mengutip dua pejabat Iran, New York Times melaporkan pada hari Jumat bahwa Khamenei telah mengadakan sidang darurat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran di rumahnya sebagai tanggapan atas serangan tersebut.

Pada hari Sabtu, Reuters melaporkan bahwa Khamenei telah dipindahkan ke lokasi aman di Iran dengan tindakan pengamanan yang lebih ketat.

Dua pejabat regional mengatakan kepada Reuters bahwa Republik Islam terus berhubungan dengan Hizbullah dan kelompok regional lainnya untuk menentukan langkah selanjutnya.

Baca Juga: Hizbullah Diserang Israel, Sebagian Warga Negara Suriah Merayakan Peristiwa Tersebut, Mengapa ?

Salah satu tokoh paling menonjol dalam "Poros Perlawanan" yang dipimpin Iran, Nasrallah telah memimpin Hizbullah sejak 1992, setelah pendahulunya, Abbas al-Musawi, tewas dalam serangan udara Israel.

Menurut para analis, pria yang secara luas dianggap sebagai pewaris Nasrallah, Hashem Safieddine, masih hidup setelah serangan hari Jumat.

Serangan udara Israel terus menghantam pinggiran selatan Beirut dan wilayah lain di Lebanon hingga Sabtu. Serangan udara sejak Minggu diperkirakan telah menewaskan lebih dari 700 orang, termasuk sejumlah wanita dan anak-anak.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: new york times, Middle East Eye

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X