GENMUSLIM.id- Beberapa warga Suriah, kebanyakan dari wilayah Idlib, turun ke jalan, merayakan terbunuhnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan massa yang gembira turun ke jalan bahkan sebelum Hizbullah mengonfirmasi kematian Hassan Nasrallah.
Dilansir GENMUSLIM dari laman berita TRT World pada Minggu 29 September 2024 Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, telah menjadi sekutu utama rezim Suriah sejak pecahnya perang saudara Suriah pada tahun 2011.
Intervensi Hizbullah sangat penting dalam membantu pasukan Assad mendapatkan kembali kendali atas beberapa provinsi penting Suriah, termasuk perebutan kembali Aleppo, dan dalam mempertahankan cengkeramannya pada kekuasaan meskipun adanya pertentangan yang meluas.
Kehadiran kelompok itu di Suriah, yang awalnya dibenarkan sebagai misi untuk melindungi tempat-tempat suci Syiah dan desa-desa perbatasan, segera meluas menjadi keterlibatan militer aktif di wilayah-wilayah mayoritas Sunni, yang mengakibatkan berbagai kekejaman dan jatuhnya korban sipil.
Bagi banyak warga Suriah, terutama mereka yang berada di daerah yang dikuasai oposisi seperti Idlib, keterlibatan Hizbullah dalam perang identik dengan penindasan dan kekerasan.
Kelompok ini dituding memicu ketegangan sektarian dan melakukan serangan membabi buta terhadap penduduk sipil.
Banyak yang memandang Hizbullah tidak hanya sebagai penegak rezim Suriah tetapi juga sebagai alat pengaruh Iran di wilayah tersebut.
Wilayah Idlib, yang terletak di wilayah barat laut Suriah, telah menjadi benteng terakhir pasukan pemberontak.
Wilayah ini merupakan rumah bagi jutaan warga Suriah yang mengungsi, banyak di antaranya melarikan diri dari wilayah lain negara itu karena kekerasan.
Meskipun pasukan Suriah melancarkan sejumlah serangan untuk merebut kembali wilayah tersebut, Idlib tetap berada di luar kendali rezim.
Perkiraan menunjukkan populasi Idlib berkisar antara 3 hingga 4,5 juta orang, dengan lebih dari separuhnya adalah pengungsi internal.
Adanya Bekas luka mendalam yang dirasakan oleh sebagian warga Suriah terhadap kelompok Hizbullah.