Kematian Hassan Nasrallah sendiri dilaporkan terjadi setelah serangan udara Israel terhadap markas besar Hizbullah di pusat kota Beirut.
Kelompok itu mengkonfirmasi kematiannya pada Sabtu malam.
Laporan awal cukup untuk memicu perayaan di Idlib, di mana banyak orang menyatakan kelegaan dan harapan bahwa ini menandai titik balik dalam perjuangan mereka melawan Hizbullah dan rezim Suriah.
Baca Juga: Hassan Nasrallah Terbunuh, Bagaimana Reaksi Para Pemimpin Dunia Terhadap Pembunuhannya Oleh Israel ?
Intervensi Hizbullah dalam perang saudara Suriah sangat tidak populer di kalangan oposisi yang mayoritas Sunni.
Banyak warga Suriah menganggap kelompok tersebut bertanggung jawab atas perpanjangan konflik dan memungkinkan rezim Suriah tetap berkuasa.
Nasrallah, sebagai wajah Hizbullah, sangat dibenci oleh warga Suriah anti-Assad, yang menganggapnya terlibat dalam tindakan keras rezim terhadap pasukan oposisi dan warga sipil.
Adegan kegembiraan di Idlib menampilkan penduduk menari di jalan, membagikan permen, dan merayakan jatuhnya tokoh kunci dalam konflik di negara mereka.
Perang saudara Suriah, yang kini telah berlangsung selama 13 tahun, telah menyebabkan jutaan orang mengungsi dan negara tersebut hancur.
Bagi banyak orang di Suriah, terutama di wilayah yang dikuasai oposisi, keterlibatan Hizbullah dalam konflik tersebut hanya memperburuk penderitaan mereka.***
