Hingga kemudian pada awal tahun 1978, tindakan represif pemerintahan Baath Irak terhadap komunitas Syiah memaksa Nasrallah dan Mussawi kembali ke Lebanon.
Setelah kembali, Mussawi mendirikan sebuah pesantren di Baalbeck, Lebanon, tempat dimana Nasrallah melanjutkan studinya dalam bidang keagamaan.
Pada saat yang sama, Revolusi Iran di bawah pimpinan Ayatollah Ruhollah Khomeini mengubah lanskap politik kawasan.
Khomeini mendirikan Republik Islam Iran, yang memberikan inspirasi dan dukungan bagi banyak kelompok Syiah di Timur Tengah.
Nasrallah dan Mussawi, yang saat itu menjadi pejabat penting dalam Amal, dengan tegas menyatakan dukungan mereka kepada Khomeini dan revolusi yang dipimpinnya.
Hal ini memperkuat posisi mereka dalam gerakan Syiah di Lebanon dan secara langsung mengarah pada pembentukan hubungan antara gerakan perlawanan Syiah Lebanon dan Iran.
Langkah-langkah awal dalam perjalanan hidup Nasrallah, mulai dari keterlibatannya dalam Amal hingga pengaruh besar ulama Syiah di Najaf.
Mengukuhkan dirinya sebagai salah satu tokoh utama dalam gerakan Syiah di Lebanon, yang akhirnya membawa Nasrallah menuju kepemimpinan Hizbullah. ***