HEBOH! Pidato Presiden Iran di PBB Sebut Amerika Terluka Akibat 'Senjata Makan Tuan', bukan Ulah Negara Lain

Photo Author
- Rabu, 25 September 2024 | 09:40 WIB
Presiden Iran pada Pidatonya di Forum PBB Menegaskan Tidak Melakukan Serangan ke Amerika (Foto: GENMUSLIM.id/dok: IRIB News)
Presiden Iran pada Pidatonya di Forum PBB Menegaskan Tidak Melakukan Serangan ke Amerika (Foto: GENMUSLIM.id/dok: IRIB News)

GENMUSLIM.id - Presiden Iran mengatakan dan menegaskan bahwa mereka tidak melakukan serangan apapun, dan tidak membangun pangkalan militer.

Dikutip GENMUSLIM dari IRIB News pada Rabu, 25 September 2024, Dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB, Presiden Republik Islam Iran menyampaikan pesan kuat kepada dunia, terutama kepada rakyat Amerika.

Beliau menegaskan bahwa Iran bukanlah negara yang membangun pangkalan militer di dekat Amerika Serikat, bukan pula Iran yang memberlakukan sanksi atau memblokir akses moneter serta perbankan terhadap Amerika.

Namun, sebaliknya, Iran justru menjadi korban dari tindakan-tindakan tersebut oleh Amerika Serikat.

Baca Juga: Seni Instalasi yang Dilambangkan dengan Boneka Teddy Bear di Qatar Menyoroti Soal Anak-Anak Palestina

"Kami tidak membunuh panglima militer Anda, tetapi Amerika telah membunuh komandan tercinta kami," tegasnya,

merujuk pada insiden pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani, sosok yang sangat dihormati di Iran.

Presiden juga menyoroti bahwa Iran tidak pernah memulai perang dan tidak menempatkan kepentingannya di atas negara lain.

Iran, dalam berbagai kesempatan, termasuk melalui forum-forum internasional, terus menyerukan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Barat.

Namun, tindakan sepihak dan kebijakan yang dianggap imperialis oleh Amerika justru memicu ketidakamanan yang berkepanjangan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Iran Akan Segera Mendeportasi Migran Afghanistan: Dampak dan Implikasinya terhadap Krisis Humaniter

Salah satu poin penting dalam pidatonya adalah pandangannya tentang Palestina.

Presiden Republik Islam Iran menekankan bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri mimpi buruk ketidakamanan yang telah berlangsung lebih dari 70 tahun di Asia Barat adalah dengan memberikan hak penentuan nasib sendiri kepada rakyat Palestina.

"Kami menyarankan agar seluruh rakyat Palestina menentukan masa depan mereka melalui referendum nasional," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: IRIB News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X