Kejahatan terhadap anak-anak dan wanita di Gaza telah menjadi isu yang mengundang perhatian internasional, namun sejauh ini, belum ada langkah yang signifikan untuk menghentikan kekerasan yang terjadi.
Gaza, dengan penduduk yang terjebak dalam blokade selama bertahun-tahun, semakin tenggelam dalam krisis kemanusiaan yang berkepanjangan.
Serangan seperti yang terjadi di Sekolah Al Zaytoun C hanya memperparah situasi, menyebabkan trauma mendalam bagi para korban yang selamat.
Serangan di Gaza kali ini bukan hanya soal angka korban jiwa, tetapi juga soal kehancuran psikologis dan sosial yang dialami oleh komunitas yang sudah sangat rentan.
Kehilangan anak-anak dan wanita yang menjadi tulang punggung keluarga menyisakan luka yang sangat dalam, tidak hanya bagi keluarga mereka, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Gaza yang sudah terlalu lama menderita.
Dengan meningkatnya jumlah korban, komunitas internasional diharapkan untuk segera bertindak menghentikan serangan brutal yang terus berlanjut ini.
Gaza, yang terus-menerus dihantam oleh serangan militer, membutuhkan perlindungan dan dukungan yang mendesak.
Di tengah penderitaan ini, serangan terhadap warga sipil, terutama anak-anak yatim piatu dan wanita janda, memperlihatkan betapa gentingnya situasi di wilayah tersebut.
Serangan terhadap Sekolah Al Zaytoun C di Gaza harus menjadi pengingat bagi dunia bahwa kekerasan yang berlangsung ini tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menghancurkan masa depan generasi muda di Palestina. ***