GENMUSLIM.id- Negosiasi gencatan senjata Gaza kembali dilakukan, melalui Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Amerika Serikat memberi pernyataan bahwa proses negosiasi bejalan positif.
Sedangkan berdasarkan informasi dari pejabat Hamas yang tidak mau disebutkan namanya, bahwa Amerika Serikat memiliki kepentingan besar dalam negosiasi gencatan senjata Gaza mencapai kesepakatan dan mengakhiri perang karena pemilu yang akan datang.
Dikutip oleh GENMUSLIM dari middleeasteye.net pada Rabu, 4 September 2024 sikap Amerika Serikat tidak memberikan tekanan nyata kepada Israel untuk membuat negosiasi gencatan senjata Gaza mencapai kesepakatan.
Lebih lanjut juru bicara Hamas mengatakan bahwa Amerika Serikat telah memberi tahu Hamas akan melanjutkan perundingan selama dua minggu dan akan mengakhirinya jika tidak ada resolusi yang tercapai.
"Sikap ini sangat berbahaya karena berarti kita akan kembali ke titik awal," Ungkap juru bicara Hamas.
Juru bicara Hamas juga menambahkan bahwa pejabat Hamas merasa Israel terus-menerus memperbarui tuntutannya dalam setiap negosiasi, tanpa niat untuk bernegosiasi dalam kerangka kerja yang telah disepakati oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Dewan Keamanan PBB pada 2 Juli.
"Kami tidak dapat menerima ini," ungkap seorang pejabat Hamas kepada rekan-rekannya dari Turki.
Meski Amerika Serikat menggambarkan pembicaraan itu dengan nada optimis, namun dalam prosesnya Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terus mengajukan tuntutan baru dalam setiap putaran negosiasi gencatan senjata.
Negosiasi gencatan senjata Gaza saat ini, berfokus pada status Koridor Philadelphia, sebuah zona penyangga strategis di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir, perlintasan perbatasan Rafah, dan pertukaran tawanan antara Israel dan Palestina.
Sementara itu, Amerika Serikat secara teratur menuduh Hamas sebagai penghalang utama dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Namun, Hamas bersikeras bahwa kesepakatan apapun harus mencakup jaminan bahwa gencatan senjata akan bersifat permanen dan semua pasukan Israel harus ditarik dari Gaza, termasuk dari Koridor Philadelphi.
Kemudian, situasi ini semakin diperparah oleh tekanan dalam negeri di Israel, dengan ratusan ribu warga Israel turun ke jalan dalam beberapa hari terakhir, menuntut Netanyahu mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk membebaskan para tawanan Israel.
Namun, jajak pendapat terbaru menunjukkan mayoritas warga Israel menolak penarikan dari Koridor Philadelphia sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan tawanan.