GENMUSLIM.id - Ori Danino sebagai tawanan Hamas, terekam memberikan pesan terakhir sebelum dirinya tewas.
Di tengah krisis yang berlangsung di wilayah konflik, pernyataan Abu Ubaida, juru bicara militer Al-Qassam, memberikan gambaran jelas mengenai perhitungan tawanan dan tawaran untuk pertukaran.
Dikutip GENMUSLIM dari telegram Info Dunia Islam Channel pada Rabu, 4 September 2024, Dalam pernyataannya, Abu Ubaida menegaskan bahwa harga untuk menukar tawanan tidak berbeda, apakah mereka lima atau sepuluh.
Atau jumlah yang lebih besar, selama mereka tidak tewas akibat pengeboman musuh.
Baca Juga: Pengakuan Noa Argamani, Eks Sandera Hamas, Dan Respons Netizen Mengenai Propaganda Media Israel
"Kami menegaskan bahwa harga yang akan kami ambil untuk menukar lima atau sepuluh tawanan hidup adalah sama.
Harga yang akan kami ambil sebagai ganti semua tawanan, jika operasi pengeboman musuh tidak membunuh mereka." Ujar Abu Ubaida.
Pernyataan ini mencerminkan keseriusan dan tekanan yang dihadapi dalam proses negosiasi tawanan yang melibatkan kehidupan manusia.
Sementara itu, suara Ori Danino, seorang tawanan yang kini berada dalam kekuasaan Brigade Al Qassam Hamas, menggambarkan kondisi hidup yang sangat memprihatinkan.
Ori Danino, yang ditangkap pada 7 Oktober di festival Nova, melaporkan bahwa keadaan dalam penjara sangat buruk.
Ia mengungkapkan ketidakmampuan untuk mendapatkan makanan, air, dan listrik, serta serangan bom yang datang bertubi-tubi.
Kesulitan ini memperjelas betapa berbahayanya situasi bagi tawanan yang terjebak dalam konflik.
Dalam pernyataannya yang penuh emosional, Ori Danino mengkritik pemerintah Israel, khususnya di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu.