SUDAHI KEBOHONGAN INI! Noa Argamani, Mantan Tahanan Hamas, Berikan Fakta Menarik Tentang Militer Israel

Photo Author
- Sabtu, 24 Agustus 2024 | 12:28 WIB
Noa Argamani, mantan tahanan Hamas, mengklarifikasi berita bohong atasnya. Ia justru sampaikan fakta menarik. (foto: GENMUSLIM.id/Dok: Instagram @middleeasteye)
Noa Argamani, mantan tahanan Hamas, mengklarifikasi berita bohong atasnya. Ia justru sampaikan fakta menarik. (foto: GENMUSLIM.id/Dok: Instagram @middleeasteye)

GENMUSLIM.id – Mantan tahanan Hamas, Noa Argamani, memberikan klarifikasi atas pemberitaan tidak benar yang dilakukan media Israel.

Noa Argamani mendapatkan kesempatan berbicara dalam forum G7 di Tokyo pada Rabu, 21 Agustus 2024.

Wanita berusia 26 tahun ini menceritakan secara detail dan jelas pengalamannya selama dalam masa tahanan yang dilakukan pejuang Palestina sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Ia merupakan satu dari sekian banyak tahanan yang menjadi salah satu bahan perundingan Israel dan Hamas selama beberapa bulan ini untuk menghentikan perang.

Baca Juga: BERITA TERBARU! Mesir Katakan YA Pada Israel Terkait Perbatasan Rafah, Hamas: Buat Kami Ga Ngaruh

Namun, Noa Argamani telah bebas bersama dengan empat orang lainnya dalam penyerangan yang dilakukan oleh militer Israel ke pengungsian Nuseirat dan Deir al-Balah.

Penyerangan ini menewaskan setidaknya 236 warga Palestina, dimana kebanyakan adalah wanita dan anak-anak.

Dilansir GENMUSLIM dari Middle East Eye pada Sabtu, 24 Agustus 2024, dua hari yang lalu Noa Argamani memberikan klarifikasi atas berita hoax media Israel.

Beberapa media Israel mengatakan bahwa rambutnya dipotong oleh Hamas dan ia dipukuli, namun ternyata pemberitaan ini tidak benar.

Baca Juga: Hamas Desak Proposal Gencatan Senjata Gaza Segara Disahkan, Jihad Taha: Pemimpin Kelompok…

“Aku tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi di sini selama kurang lebih 24 jam, mereka mengutip kalimatku secara tidak berdasar.” Tulisnya.

Bagi Noa Argamani yang menjadi korban atas kejadian 7 Oktober silam, ia tidak ingin lagi dirinya menjadi korban atas kesalahan media.

“Sebagai korban pada 7 Oktober, aku menolak untuk kembali menjadi korban yang dilakukan oleh media.” Lanjutnya.

Lebih lanjut, wanita muda berambut panjang ini justru menjelaskan bahwa luka yang ia terima justru berasal dari serangan militer Israel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Aisyah Tsabita

Sumber: Middle East Eye

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X