Baca Juga: Apakah Kematian Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh Berpengaruh Terhadap Perundingan Gencatan Senjata
Dua orang saksi mata lainnya tinggal di lantai terpisah, akan tetapi mereka berdua menyaksikan akibat dari serangan tersebut, yang mengakibatkan runtuhnya sebagian langit-langit dan dinding luar kamar Ismail Haniyeh.
Sebuah sumber yang dekat dengan pejabat di kepresidenan Iran mengatakan kepada MEE bahwa gedung tempat Ismail Haniyeh dan beberapa tamu undangan Palestina lainnya menginap terletak di dekat istana Saadabad di Teheran dan dijaga oleh Garda Republik.
Menurut analisis wilayah tersebut, bangunan tersebut terletak di lereng bukit, tepi utara Teheran, di kaki pegunungan Alborz, dan tidak ada bangunan tempat tinggal lain di sekitar kompleks tersebut.
Tak lama setelah pembunuhan itu, pejabat senior Hamas Khalil Al-Hayya mengatakan kepada wartawan, mengutip saksi mata, bahwa serangan itu dilakukan dengan sebuah rudal yang "langsung mengenai" Ismail Haniyeh.
Dalam konferensi persnya di Teheran, Hayya menambahkan bahwa meskipun baik Hamas maupun Iran tidak menginginkan perang regional, pembunuhan tersebut perlu dibalas.
Informasi yang terkonfirmasi mengenai kematian Ismail Haniyeh masih jarang dan para pejabat Iran sejauh ini enggan mengungkapkan banyak rincian penyelidikan atas serangan tersebut.
Pada hari Rabu, komisi keamanan nasional dan kebijakan luar negeri parlemen Iran mengadakan pertemuan darurat untuk membahas pembunuhan pejabat Hamas.
Seorang pejabat senior polisi mengatakan kepada komisi bahwa dia tidak mempunyai informasi untuk disampaikan kepada anggota parlemen, dan tidak ada seorang pun dari IRGC yang menghadiri pertemuan tersebut.
Setelah adanya berbagai pernyataan didengar oleh MEE, maka menimbulkan asumsi bahwa Haniyeh mungkin terbunuh oleh bom yang ditempatkan di dalam gedung tempat dia tinggal.
Satu hari setelah kematian Ismail Haniyeh, media berita New York Times melaporkan bahwa Haniyeh telah terbunuh oleh bom canggih yang ditanam di kamarnya sekitar dua bulan sebelumnya
Pernyataannya media tersebut diperkuat dengan adanya laporan kantor berita Fars yang berafiliasi dengan IRGC bahwa penyelidikan menunjukkan bahwa Haniyeh “terkena proyektil” dan menyimpulkan bahwa keterlibatan Israel “tidak dapat dikesampingkan”.
Dalam hal ini, Israel tidak membantah bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Namun ketika ditanya tentang kematian Ismail Haniyeh pada konferensi pers yang dilakukan hari Kamis, juru bicara militer Daniel Hagari mengatakan: "Selain pemusnahan pemimpin senior Hizbullah Fuad Shukr di Lebanon, kami tidak melakukan serangan udara apa pun malam itu di mana pun di Timur Tengah."