Ribuan Orang Berduka Atas Kematian Ismail Haniyeh di Doha, Sebut Pemimpin Terbaik untuk Gaza

Photo Author
- Sabtu, 3 Agustus 2024 | 10:04 WIB
Masjid Agung Doha padati ribuan orang mengantarkan jenazah Ismail Haniyeh  (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Twitter @Iqbal_Kholidi)
Masjid Agung Doha padati ribuan orang mengantarkan jenazah Ismail Haniyeh (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Twitter @Iqbal_Kholidi)

GENMUSLIM.id- Kematian Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas meninggalkan luka yang sangat dalam oleh ribuan orang.

Bagaimana tidak, mungkin saja kematian pemimpin Hamas tersebut memang sudah terencanakan oleh sekutu Israel.

Meski Israel belum secara terbuka mengatakan pembunuhan Ismail Haniyeh, namun tampaknya Israel tak ingin menyeriusi gencatan senjata.

Dikutip GENMUSLIM dari Al Jazeera pada Sabtu, 3 Agustus 2024, kemarin hari jumat ribuan orang hadiri sholat jenazah Haniyeh.

Di tengah keamanan yang ketat, ribuan orang padati masjid agung Doha untuk ikut serta mendoakan mendiang kematian Ismail Haniyeh.

Baca Juga: Perang Israel di Palestina Masuki Babak Baru, Recep Tayyip Erdogan: Memberikan Pukulan Baru untuk Gencatan Senjata

Ribuan orang pada hari Jumat menghadiri salat jenazah untuk mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di masjid agung Doha di tengah keamanan yang ketat.

Jenazah Ismail Haniyeh juga dihadiri oleh beberapa faksi Palestina,

Kelompok diaspora, pejabat diplomatik hingga warga dari negara lain.

Adapun sholat jenazah secara simbolis telah diadakan sebagai penghormatan terakhir kepada Ismail Haniyeh,

Baca Juga: Ismail Haniyeh dan Pimpinan Hizbullah Menjadi Korban Serangan Israel, Apakah Ini Permainan Politik Amerika?

Oleh beberapa negara muslim seperti Yaman, Yordania dan Turki.

Pada jumat sore, jenazah pemimpin Hamas tersebut dimakamkan di pemakaman kerajaan Lusail yang terletak di ibu kota Doha.

Sekitar pukul 9 pagi, pelayat-pelayat mulai berdatangan untuk mengucapkan selamat tinggal,

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aisyah Tsabita

Sumber: Al Jazeera

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X