Terbunuhnya para Ismail Haniyeh dan para petinggi senior Iran dan Hizbullah tentu akan menyebabkan kawasan asia timur memanas,
Dan dapat merugikan keberlanjutan dari perundingan gencatan senjata antara Israel-Palestina.
Penargetan para pemimpin senior oleh Israel memiliki resiko eskalasi ini dikhawatirkan akan berlanjut dan meluas.
Memaksa para diplomat Amerika Serikat dan Uni Eropa melakukan perundingan dengan mitra regional.
Terlebih Iran telah bersumpah akan membalas lebih keji keras atas apa yang dilakukan Israel.
Proksi Iran tentu akan ikut ambil tindakan dan dapat berdampak pada meluasnya perang diberbagai pihak.
Negar Mortazavi, seorang pakar Iran dan peneliti senior di Center for International Policy berpendapat jika Ira menginginkan perang yang semakin meluas.
Terbukti saat Israel menyerang Kedutaan Iran di Damaskus, saat melakukan serangan balasan, Iran terkesan seperti meminimalkan dampak.
“Saya memperkirakan situasi serupa akan terjadi lagi kali ini.” ungkapnya.
Lalu apakah Kematian Ismail Haniyeh mempengaruhi perundingan gencatan senjata?
Hamas dan Israel telah melakukan perundingan dan sampai saat ini masih berlangsung.
Banyak para ahli analisis menyebutkan bahwa Benjamin Netanyahu sering kali merusak perundingan Karena ingin peperangan tetap ada.
Alasan adalah karena Benjamin Netanyahu tidak ingin koalisi sayap kanannya hancur dan pemilihan pemimpin Israel akan dilakukan lebih awal.