GENMUSLIM.id - Senin 4 Mei lalu, perdana menteri israel, benjamin netanyahu resmi melarang beroperasinya salah satu stasiun berita yaitu, Al Jazeera.
Stasiun yang selalu memberitakan kondisi terkini Palestina, sepanjang hari.
Stasiun tv yang sudah banyak kehilangan jurnalisnya dan terluka di lapangan.
Beberapa waktu sebelumnya, 1 April 2024, Knesset atau parlemen Israel membahas tentang penutupan media 'penghasut' Al Jazeera.
Mereka menilai bahwa stasiun berikut membawa pesan-pesan menghasut kepada dunia internasional.
Menteri komunikasi dan informasi Israel, Shlomo Karhi, mengatakan apapun yang mengancam Israel, mengancam keamanan dan tentara israel tidak boleh menyiarkan berita dari israel dan peralatannya akan disita.
Tak lama, ia pun menandatangani perintah untuk menutup Al Jazeera.
Berdasarkan keputusan, setidaknya selama 45 hari dilarang untuk beroperasi, ada kemungkinan untuk diperpanjang.
Laporan final yang disampaikan jurnalis Al Jazeera, Imran Khan menyebutkan bahwa website sudah tidak bisa diakses, bahkan membutuhkan password untuk bisa masuk.
Mereka juga menutup akses dari perangkat mobile, termasuk dari hp jurnalis.
Aljazeera.net apabila tetap beroperasi ada kemungkinan untuk kena denda.
Akiva Eldar, seorang penulis atau jurnalis mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintahan Israel karena telah mengesahkan hukum spesifik yang hanya menyasar pada satu media saja.