GENMUSLIM.id – Aksi bela Palestina dari mahasiswa di Amerika masih terus berlangsung, meskipun dalam beberapa hari ini mulai terlihat ricuh oleh beberapa pendukung Israel, namun aksi terus berlanjut.
Aksi bela Palestina dari mahasiswa di Amerika ini bermula dari Universitas Columbia yang kemudian diikuti oleh berbagai universitas di Amerika lainnya bahkan kini mulai diikuti beberapa universitas Eropa.
Tuntutan utama pada aksi bela Palestina dari mahasiswa di Amerika ini adalah untuk memutus hubungan dan dukungan yang dilakukan universitas kepada penjajahan Israel.
Aksi bela Palestina ini berlangsung selama beberapa pekan, bahkan mahasiswa sampai membangun tenda-tenda di halaman universitas.
Karena massa yang ikut semakin ramai, pemerintah Amerika di beberapa titik mulai mengerahkan petugas keamanan dalam upaya penertiban.
Namun ternyata di beberapa universitas cara penertiban yang dilakukan kepolisian Amerika adalah dengan cara memutus akses logistik untuk para mahasiswa seperti yang terjadi di University of California, Irvine.
Tidak hanya memutus akses logistik tapi juga pihak kepolisian mulai menanggapi mahasiswa hingga dosen yang terlibat aksi.
Bahkan, dalam sebuah berita disampaikan pihak kepolisian sampai membuka jilbab salah seorang mahasiswa, dan video yang menunjukkan kejadian ini ramai di media sosial.
Sikap kepolisian Amerika ini kemudian dikritik oleh berbagai pihak, berkenaan dengan sistem demokrasi Amerika yang menjunjung kebebasan dalam bersuara dan berpendapat.
Namun, di tengah kericuhan yang terjadi di berbagai tempat, sebuah angin segar berhembus dari Presiden Columbia.
Pada hari Rabu, 01 Mei 2024, di hadapan sekian ribu rakyatnya, Presiden Columbia, Gustavo Petro, mengumumkan bahwa mulai 02 Mei 2024 Columbia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca Juga: Tahukah Anda Apa Itu Haji Furoda? Simak Pengertian dan Tips Aman Bertransaksi Untuk Program Haji Ini
Hal ini disambut baik oleh rakyat yang menghendaki selesainya perang segera di Gaza dan mengharapkan gencatan senjata.