GENMUSLIM.id - Aksi Aktivis Mahasiswa Amerika pro Palestina terus berlanjut di berbagai universitas-universitas di Amerika.
Berbagai perlawanan terhadap aksi Aktivis Mahasiswa Amerika terus berdatangan terutama dari aparat kepolisian.
Perlawanan itu berupa pembongkaran kemah-kemah yang mereka dirikan di sekitar kampus, penangkapan, dan masih banyak lagi.
Bahkan, aparat kepolisian Amerika tak segan-segan melakukan tindak kekerasan.
Pada salah satu video yang dibagikan oleh akun Instagram @muslimnews, terlihat beberapa aparat kepolisian melepas paksa hijab seorang muslimah peserta demonstran.
Peristiwa tersebut terjadi di Arizona State University.
Terlihat tangan wanita tersebut diikat kemudian sekelompok polisi melepas paksa hijab yang ia kenakan.
Dilaporkan ada empat wanita yang mengalami hal serupa. Sontak saja, hal tersebut mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Tak jarang cuitan netizen mempertanyakan terkait kebebasan berpendapat dan beragama yang ada di Amerika dimana Amerika dikenal sebagai negara demokratis.
Salah satunya datang dari akun @minara_elrahman, “saya sebagai seorang hijabi, kehilangan kata-kata. Media selalu menggambarkan hijab sebagai alat penindasan, tapi yang kita lihat, para petugas ini lakukan adalah penindasan kaum wanita yang sebenarnya.”
Azza Abuseif yang merupakan direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam di Arizona mengatakan bahwa pemaksaan pelepasan kerudung merupakan pelanggaran privasi dan identitas seseorang.
@h1ricoda menuliskan dalam cuitannya di kolom komentar “Jadi muslim sekarang adalah orang kulit hitam baru? Seperti mereka dulu memperlakukan komunitas orang kulit hitam dan orang latin. Lucunya negara yang berbicara tentang perdamaian dan hak asasi manusia adalh orang yang berinvestasi dalam perang dan melakukan kejahatan dan kebencian. Bukankah ini ironis?”