Namun, Israel mencoba melakukan pembebasan atas beberapa orang sandera di Rafah. Seperti yang dikatakan oleh Militer Israel yang mengatakan bahwa mereka berhasil membebaskan dua orang sandera.
Yakni, Fernando Simon Marman yang berusia 60 tahun dan Louis Here yang berusia 70 tahun. Kedua orang sandera tersebut berkewarganegaraan ganda, yakni Israel dan Argentina.
Menurut juru bicara Militer Israel para sandera tersebut ditahan di sebuah gedung dan ditempatkan di lantai atas.
Pembobolan dimulai dengan melakukan pemboman gedung tersebut, saat aksi pembebasan tersebut terjadi saling tembak antara Hamas dan Israel.
Ternyata operasi penyelamatan ini sudah direncanakan lama oleh militer Israel, seperti yang dikatakan oleh Letkol Richard Hecht.
"Kita sudah lama mengerjakan operasi ini," Ucap Letkol Richard Hecht, Selasa 12 Februari 2024.
Dengan adanya penyelamatan ini menunjukkan adanya tekanan Militer yang berlanjut. Seperti yang dikatakan oleh Netanyahu.
Menurut Perdana Menteri Netanyahu, penyelamatan ini menunjukkan adanya tekanan Militer yang harus berlanjut.
Setelah pembebasan tersebut, Netanyahu memberikan selamat kepada para sandera.
"Fernando dan Louis, selamat datang di rumah," Ucap Netanyahu, sembari hormat kepada pasukan Israel.
Netanyahu juga menambahkan bahwa tak Militer ini harus berlanjut hingga membebaskan semua sandera.
"Hanya tekanan militer yang berkelanjutan, hingga kemenangan total, yang akan menghasilkan pembebasan semua sandera kami," Ucap Netanyahu.
Akibat operasi penyelamatan yang dilakukan oleh Israel menewaskan 67 warga sipil, bahkan jumlah tersebut bisa saja bertambah jika operasi penyelamatan masih dilakukan.***