Tanpa ingin tahu kondisi rakyat Palestina yang dijajah dan tidak diberikan perhatian atas hak keadilan dan kemanusiaan rakyat Palestina.
Menurut Pemimpin Arab di Michigan pertemuan pembicaraan yang mereka inginkan ialah tentang gencatan senjata dan perdamaian yang diinginkan antara Israel dan Palestina.
Tidak hanya sekedar pertemuan tentang kepentingan pribadi dan pembicaraan politik elektoral saja.
Penolakan ini sebagai cerminan kaum Muslim Amerika untuk dihargai dan digubris untuk lebih diperhatikan mengenai kasus-kasus penindasan ataupun yang langsung mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Tuntutan tindakan yang sesuai dengan kebijakan yang adil dari pemerintah, terutama saat penanganan konflik di Timur Tengah sangat diperluhkan.
Baca Juga: Israel Memulangkan 100 Jenazah Warga Palestina, Gaza Menguburkannya Kembali, Begini Kondisinya
Tentu saja tuntutan tersebut hadir dari kaum Muslim Amerika, dimana suara dukungan mereka tidak akan bisa didapatkan dengan janji politik palsu.
Orang-orang di dalam pemerintahan Biden harus membuat pilihan.
Antara mengambil sikap cepat tanggap dan memihak kepada keadilan internasional terkait isu di Gaza terhadap penjajahan Israel di dalamnya.
Ataupun mengambil keputusan untuk pro Israel sehingga tidak akan mendapat dukungan Kaum Muslim di Amerika.
Penolakan ini menjadi peringatan keras pemerintahan Biden untuk stop memberikan dukungan kepada pihak penjajah.
Hal ini menjadi peringatan jika dukungan politik tidak bisa dibeli, harus ada perjuangan dan tindakan nyata.
Serta, kebijakan harus memihak kepada keadilan dan kemanusiaan.
Ketua komunitas Islam Amerika menegaskan jika hal ini menjadi simbolis sikap tegas mereka agar tidak mudah ditipu retorika politik yang tidak terlandaskan keadilan dan kemanusian yang ada.