Sementara itu hasil keputusan tersebut tentu bertentangan dengan warga Arab Saudi yang akhirnya memunculkan konflik hingga hari ini.
2. Pemberontakan Arab Tahun 1930-an
Pada April tahun 1936 Komite Nasional Arab meminta warga Palestina untuk melakukan pemogokan umum.
Pemogokan tersebut terjadi dan berlangsung selama enam bulan yang menyebabkan Inggris menindas warga Arab secara brutal.
Inggris meluncurkan sebuah kampanye yang berisi penangkapan massal dan penghancuran rumah warga.
Pemberontakan ini berlangsung hingga fase kedua yang dipimpin oleh petani Palestina pada tahun 1931.
Hingga tahun 1939 pemberontakan ini masih berlanjut yang akhirnya membuat Inggris mengerahkan sebanyak 30.000 pasukan tentara di Palestina.
Tidak sedikit desa-desa di Palestina yang mengalami pengeboman melalui udara, diberlakukannya jam malam, hingga banyak rumah yang dihancurkan dan terjadi pembunuhan di mana-mana tanpa adanya proses pengadilan.
3. Pembagian Wilayah Oleh PBB 1947
Populasi warga yahudi mencapai 33% dari seluruh wilayah yang ada di Palestina pada tahun 1947. Namun, warga Yahudi hanya memiliki sekitar 6% dari wilayah tersebut.
Pembagian wilayah Palestina yang dilakukan oleh PBB untuk menjadi dua yaitu satu untuk Arab dan satunya untuk Yahudi, menimbulkan konflik yang berkepanjangan antara dua negara tersebut.
Palestina tentu menolak dan menyatakan keberatan atas hasil keputusan dan tidak ingin memberikan 55% wilayah Palestina pada Yahudi.
4. Pembersihan Etnis Palestina 1948
Pasukan militer mulai membentuk pasukan untuk operasi militer dan menghancurkan kota serta desa yang ada di Palestina.