Gawat! Umat Muslim Palestina dilarang Memasuki Masjid Ibrahim oleh Yahudi! Apa Sebabnya?

Photo Author
- Selasa, 10 Oktober 2023 | 11:26 WIB
Ummat Yahudi melakukan perayaan Sukkot, yang mengakibatkan dilarangnya Umat Muslim Palestina memasuki Masjid Ibrahim ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: smart171))
Ummat Yahudi melakukan perayaan Sukkot, yang mengakibatkan dilarangnya Umat Muslim Palestina memasuki Masjid Ibrahim ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: smart171))

GENMUSLIM.id - Umat Muslim Palestina semakin hari kian mendapat hambatan dalam melaksanakan ibadah-ibadahnya.

Terlebih, apa yang diterima umat Muslim Palestina dari Penjajah Israel baru-baru ini, makin mengkhawatirkan.

Seperti dilansir Genmuslim dari Al Jazeera dan berbagai sumber lainnya, Selasa, 10 Oktober 202,  berikut ini kabar terbaru Palestina.

Umat Muslim Palestina, kabarnya dilarang memasuki Masjid Ibrahim.

Baca Juga: Pejuang Palestina Serang Israel! Ternyata Ini Sebabnya, Anda Harus Tau agar Tak Salah Paham

Penjajah Israel dengan sengaja menutup akses bagi Muslim yang hendak masuk ke dalam Masjid Ibrahim di Al Khalil (Hebron), Tepi Barat, sejak Senin 2 Oktober lalu.

Akses masjid hanya dibuka untuk Umat Yahudi.

Penyebab terjadinya pelarangan ini, yakni adanya perayaan Sukkot oleh Umat Yahudi.

Sukkot atau Hari Raya Pondok Daun ialah hari perayaan Yahudi sebagai rasa syukur atas hasil panen.

Kabat menyebutkan bahwa perayaan Sukkot ini berlangsung lama, yaitu dilakukan selama tujuh hari berturut-turut.

Hal inilah yang menyebabkan warga Palestina yang hendak beribadah menjadi terganggu, akibat ditutupnya akses menuju ke dalam Masjid Ibrahim.

Baca Juga: Alasan Hamas, Kelompok Pembela Palestina, Lakukan Serangan ke Israel Baru-baru Ini, Simak di Sini!

Tidak hanya ditutup akses menuju masjid Ibrahim, umat Muslim Palestina juga diusir jika mencoba memasuki Masjid.

Tak hanya itu, beberapa waktu lalu juga terjadi kasus pembantaian di Masjid Ibrahim yang membunuh 29 warga Palestina.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: The Guardian, al jazeera, MEMO

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X