"Apa pun alasannya, tindakan bolos dan meninggalkan sekolah sebelum jam pelajaran selesai itu tetap salah. Sebagai siswa kewajiban kalian itu belajar dengan baik sesuai aturan yang ada di sekolah. Setia kawan itu bagus, tapi kalau dalam hal kebaikan bukan keburukan."
Abisam dan Lukman hanya bisa mendengarkan dan tidak berani membantah. Pak Salim adalah guru yang tegas dan berwibawa, sebagai guru BK karena caranya memberi hukuman dan pelajaran selalu berbeda dan membuat kagum.
"Ada satu kisah yang menarik dan akan buat kalian mengerti arti setia kawan yang sebenarnya. Mau dengar?"
"Kita enggak dihukum, Pak? Di sini kita cuma diminta denger Bapak cerita?" tanya Abisam begitu saja.
"Jelas ada hubungannya, justru ini yang akan jadi hukuman kalian. Sebagai hukuman, kalian akan dengarkan cerita dari Bapak terus dirangkum dan dikumpulkan besok pagi saat Bapak masuk kelas kalian."
Pak Salim tersenyum puas setelah melihat raut wajah Abisam dan Lukman yang mendadak terkejut.
Sementara dua anak didiknya itu hanya bisa menurut dan duduk mendengarkan Pak Salim yang mulai bercerita.
"Ini sebuah cerita inspiratif tentang sosok Abu Bakar Ash-Shiddiq salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang juga merupakan khalifah pertama setelah beliau wafat. Abu Bakar adalah sahabat nabi yang paling setia dan selalu mendampingi Nabi Muhammad SAW dalam menegakan agama Islam," ucap Pak Salim mulai bercerita.
Abisam dan Lukman mendengarkan meski awalnya terpaksa dan sedikit ogah-ogahan. Namun, lama kelamaan mereka justru tertarik menyimak cerita dari Pak Salim dengan serius.
Pak Salim bercerita tentang bagaimana sosok Abu Bakar yang penuh keteladanan dan kebaikan. Abu Bakar yang selalu setia menemani Nabi Muhammad SAW dalam berbagai keadaan.
Salah satu bentuk setia kawan yang dimiliki Abu Bakar pada Nabi Muhammad SAW adalah saat menemani beliau dalam perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Abu Bakar membawa bekal dan bahkan rela bersembunyi bersama Nabi Muhammad SAW dari kejaran orang-orang kafir yang membenci Nabi Muhammad SAW juga Islam.
Abu Bakar Ash-Shiddiq menjadi orang yang selalu berada di samping Nabi Muhammad SAW dan rela berkorban nyawa untuk sahabatnya, Baginda Nabi Muhammad SAW.
"Bukan hanya memiliki sikap setia kawan yang tulus juga loyalitas tinggi, tapi Abu Bakar juga selalu menolong sesama dan senantiasa bersikap rendah hati pada siapa pun. Tidak pernah meremehkan dan merasa dirinya lebih hebat dari siapa pun," ucap Pak Salim.