GENMUSLIM.id - Cerpen kali ini bercerita tentang kisah cinta yang tak biasa dari sudut pandang sepatu tua.
Sepatu tua yang menjadi tokoh dalam cerpen merasakan kesepian dan kehilangan pasangan yang selama ini selalu bersama.
Cinta yang dirasakan sepatu tua pada pasangan begitu besar dikisahkan dalam cerpen yang bercerita pahitnya kesepian dan kehilangan yang ia rasakan.
Bagaimana kisah sepatu tua yang kehilangan pasangan ini? Seperti apa kesepian dan rasa cinta yang dirasakan sepatu tua dalam cerpen?
Baca dan simak selengkapnya cerpen berikut ini.
Baca Juga: Puisi Masih Kuat Meski Sudah Babak Belur: Berisi tentang Perjuangan dan Usaha untuk Bertahan Hidup
Cerpen Roman Singkat: Aku Hanyalah Sepatu Tua yang Kesepian Sendirian dan Kehilangan Pasangan
Aku melewati dinginnya malam itu sendirian. Di depan rumah yang dulu tempat aku dan dirinya selalu bersama.
Aku sebuah sepatu tua yang sudah lapuk dan kehilangan sebelah pasangannya. Tergeletak di teras rumah seperti tak lagi berharga tanpa kehadiran pasanganku yang hilang.
Kejadian yang menyakitkan itu memisahkan aku dan dirinya yang kini entah berada di mana. Aku menggigil sendirian di teras rumah, kesepian, dan merasa kehilangan.
Bertahun-tahun aku kesepian menunggu sebelah pasanganku yang tak pulang-pulang. Entah sudah berapa lama aku menunggu dan masih tetap begitu sampai hari ini.
Biasanya aku dan dirinya akan selalu berjalan bersama ke mana pun kami mau. Menjelajahi kota yang ramai di malam hari tapi sepi di pagi sampai siang hari.
Baca Juga: Cerpen Roman Singkat: Percakapan Antara Buku dan Sebuah Pena Tentang Cinta yang Menyentuh Hati
Karena orang-orang memang sibuk di pagi sampai siang hari, bukan?