Tapi tak sekalipun mau apresiasi diri
Atas langkah-langkah yang sudah ditempuh sejauh hari ini
Baca Juga: Puisi Karya WS Rendra: Pamplet Cinta
Jatuh bangun
Luka-luka yang cukup banyak
Dan tangisan yang mengalir deras setiap malam
Lelah memang berlari untuk memenuhi ekspektasi
Siapa yang mau peduli?
Dada sesak
Kaki dan langkah yang berat
Sampai mata yang tiap hari bengkak
Tubuh yang sudah mulai bicara dan berontak
Siapa yang mau peduli?
Baca Juga: Cerpen Muslimah The Series: Tetap Istiqamah Menjalankan Perintah Agama di Tengah Gempuran Tren
Hanya diri sendiri, bukan?