“Aku tidak bersalah, Pakcik. Kehadiranku bukan kesalahan,” ucap Buyung dalam isaknya.
Tanpa menjawab apapun, Pakcik Madang menepuk-nepuk pundak Buyung. Ia mungkin bisa memahami keadaan Buyung, tetapi bagaimana perasaan anak itu sebenarnya tak ada yang tahu.
Pakcik Madang bersyukur akhirnya Buyung jujur tentang perasaannya. Selama ini, Buyung selalu menampakkan raut bahagia.
Baca Juga: Cerpen Inspiratif Islam: Persahabatan dan Berkah Zakat
Cukup lama kedua anak Adam itu berpelukan. Pakcik Madang menenangkan Buyung sebisanya. Membiarkan Buyung menangis hingga puas.
“Yung, hidup itu tak selalu tentang bahagia, sedih pun tak apa. Menangislah,” ujar Pakcik Madang.
Buyung masih terisak, tetapi juga lega. Benar, hidup tak selamanya tentang bahagia, sedih pun tidak apa.
“Apa aku bisa menemukan kebahagiaan jika tetap bertahan, Pakcik?” tanya Buyung setelah sekian lama terisak.
Pakcik Madang mengangguk yakin. “Selama kau tidak menyerah, kau bisa mengubah nasibmu, Yung.”
Buyung terisak sekali lagi. Baiklah, ia tidak akan menyerah. Semoga ia menemukan kebahagiaan di masa depan. Sungguh, Buyung ingin bahagia dan meminimalisasi sedih dalam hidup ini.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.