GENMUSLIM.id - Setiap orang memiliki harapan dan keinginan dalam hidup.
Punya harapan ingin bahagia dalam hidup, punya harapan ingin meraih mimpi besar dalam hidup, atau sesederhana punya harapan ingin hidup tenang tanpa beban.
Siapa pun berhak punya harapan dan keinginan. Namun, terkadang harapan dan keinginan itu membuat diri berekspektasi berlebihan.
Sampai akhirnya merasa kecewa atau menyalahkan diri atas apa yang terjadi.
Baca Juga: Cerpen Series Jam: Sebuah Jam Tangan Tua Warisan Bapak Membawa Cerita Berharga Bagi Senota
Jadi, apakah salah punya harapan dan keinginan? Apakah salah berharap pada sesuatu dengan berlebihan?
Apakah salah hidup dengan penuh harapan dan keinginan?
Seperti tergambar dalam puisi Satu-Satunya Harapan dan Pegangan berikut ini.
Satu-Satunya Harapan dan Pegangan
Malam itu aku menangis sendirian
Menelan realita yang begitu menyakitkan
Buat tenggorokanku nyaris tak mampu mengeluarkan suara
Tertekan habis oleh luka dan kecewa
Aku dibanting keadaan
Aku dilempar makian
Dan aku dipukul oleh harapan yang aku ciptakan sendirian
Aku mencari uluran tangan dan dekapan
Dalam tangis yang tersedu-sedu dan tertahan
Kubiarkan suara tangisnya teredam dalam sunyi
Kularang untuk berbunyi