fiksi

Mencari jodoh Atau Dicarikan, Cerpen kehidupan: Perjodohan Siti Nurbaya

Minggu, 3 September 2023 | 17:55 WIB
Perjodohan ala Siti Nurbaya (GENMUSLIM.id/dok: Canva)
 
GENMUSLIM.id- Sudah 25 tahun lamanya hidup, Yaya sudah merasa risih dengan pertanyaan seputar pernikahan bahkan perjodohan seperti zaman Siti Nurbaya.
 
Sudah sedari pagi ia dibangunkan, bukan untuk sholat subuh melainkan bersiap bertemu keluarga sahabat mamanya untuk melakukan perjodohan dan saat ini rasanya Yaya ingin mengubah namanya menjadi Siti Nurbaya.
 
Siti Nurbaya secantik dirinya atau tidak hingga harus melakukan perjodohan dengan lelaki lebih tua darinya sangat jauh, kalau saat ini terjadi pasti viral dan dianggap pedofil.
 
Sebenarnya, kedua orang tua Yaya tidak terpikir sebelumnya tentang perjodohan-perjodohan hingga tetangga yang sibuk bilang dna menanyakan apakah anaknya pernah cerita perihal jatuh cinta atau teman dekat pria.
 
Baca Juga: Cerpen Series Jam: Sebuah Jam Tangan Tua Warisan Bapak Membawa Cerita Berharga Bagi Senota
 
Yaya hanya menaikkan alis ketika mendengar pertanyaan mamanya terkait hal itu, memang benar akhir zaman adalah saat hal salah dianggap kebiasaan dan dibenarkan saja.
 
Bagaimana bisa seorang yang tidak  memiliki teman dekat lawan jenis atau dalam sebutannya pacar adalah sebuah keanehan bagi tetangga dan kelurga besarnya.
 
“Ma…kalau Yaya udah ada yang mau nikahin, pasti Yaya bilang. Kalau buat perjodohan gini jadi kayak zaman Siti Nurbaya, kan?”
 
“Orang tua juga punya tugas untuk mencarikan anak gadisnya pasangan yang baik agama, akhlaknya dan bertanggung jawab, salah satunya dengan perjodohan Yaya” Papanya sudah bersuara, Yaya bungkam seketika. Meskipun punya kedekatan tersendiri, namun Yaya adalah anak yang patuh.
 
Orang tuanya bukan ingin membuatnya seperti Siti Nurbaya, hanya saja memang mungkin ada kekhawatiran tersendiri pada mereka melihat anaknya belum kunjung menikah sedangkan usia mereka tiada yang tahu.
 
Baca Juga: Cerpen Series Jam: Sebuah Jam Dari Alam Membuat Suri Memahami Arti Cinta dan Waktu yang Berharga
 
Selepas usia habis di dunia, selain pasangan sang anak gadis, siapa yang akan menjaganya dan menjadi teman menghapuskan air mata ketika dilanda kesedihan atau bahagia jatuh cinta sidah terlewat. Meskipun tidak menyepakati perjodohan ini, tetapi Yaya tahu orang tuanya punya niat baik.
 
Yaya pun sebenarnya bukan tidak ingin menikah, pun ia menaruh arsa pada seorang. Memang sebatas rasa kagum yang dalam kecenderungan tahapan bisa menuju jatuh cinta.
 
Yaya menjadi Siti Nurbaya dengan sebelumnya memilih gamis sage yang lebaran kemarin menjadi viral bahkan semua pengantin yang menikah, baik yang memilih sendiri atau melalui perjodohan, rata-rata menggunakan konsep dekorasi warna sage.
 
Warna sage itu dipadukan dengan warna coksu atau coklat susu, Yaya sebenarnya tida terlalu ahli dalam memadu padankan warna, terlebih hanya bermodal percaya diri dan suka warna terang, akhirnya ia berguru dengan pinterest.
 
Baca Juga: Masa kesendirian Aini, Titik Balik Menemukan Cinta yang Sebenarnya, Series Aini: Kembali, Jodoh Atau Bodoh?
 
Ia ingat awal mula mengetahui aplikasi ini karena temannya yang memberi trik supaya terlihat liburan terus adalah dengan cara mengunduh gambar di sana.
Yaya hanya menggeleng-gelengkan kepala usai paham maksud temannya tersebut. Memang dunia maya sering dianggap nyata, mati yang nyata malah dimaya-mayakan.
 
Kini mereka sudah berada di restoran yang sangat cocok untuk pertemuan  keluarga, perjodohan ini nampaknya sudah direncanakan dengan sangat matang oleh para kaum alpha ini, lima belas menit berlalu tidak kunjung hadir teman orang tuanya tersebut.
 
Hitungan ke 20 menit, sepasang setengah baya hadir, hanya berdua dan firasat Yaya mengatakan bahwa pertemuan ini akan jadi pertemuan orang-orang tua bernostalgia.
 
Perjodohan memang ada direncanakan, tetapi anak dari teman orang tuanya tidak bisa hadir menemui Siti Nurbaya alias Yaya ini dengan alasan ada pekerjaan.
 
Yaya paham bahwa anaknya pun tidak mau melakukan perjodohan ini, jadi mau tidak mau dan suka tidak suka, Yaya nyatanya sudah ditolak sebelum dilihat. Naas sekali.
 
Sebelum jatuh ke dalam obrolan para tetua tentang masa lalu dan kisah jatuh cinta mereka, ada baiknya ia menyelamatkan diri lebih cepat. Dimulai dari izin buang air dan melihatkan ekspresi tidak nyaman.
 
Baca Juga: Kesulitan Menemukan Pasangan? Baca Doa Ini Agar Jodoh Cepat Datang
 
Teman orang tua Yaya menangkap sinyal itu dan menyuruh untuk pulang beristirahat.
 
“Nggak apa kok, Ma, Pa, Yaya pulang naik ojek aja. Kan udah lama gak ketemu sama tante Dania sama om Anton” Yaya dengan cepat memesan ojek online menuju teman-temannya yang tengah nongkrong mengerjakan skripsi alibinya, padahal mereka tidak sama sekali membawa laptop.
 
Yaya sebagai seorang yang telah lebih dulu lulus karena gapyear alias kuliah bukan di tahun lulus SMA, ia lebih termotivasi mendahului kawan-kawannya supaya usia tidak lebih tua lagi.
 
Sekarang di sini, ia berada di kafe outdoor konsep vintage serba kayu dimana-mana serta dihias barang-barang lama. Ada sepeda ontel, set minum teh loreng, piring seng bunga, serta piring gambar putri belanda.
 
Yaya baru kali pertama melihatnya dan disambut dengan ungkapan yang cukup telak dirasa oleh telinga.
 
“Nikah Ya, udah bener loh perjodohan dibuat sama Mama Papa kamu, jatuh cinta gak juga kan. Nikahlah Yaya” yang diberikan nasihat hanya memandang kosong setengah terkejut dengan ucapan teman satu kelasnya itu. Ditya.
 
Baca Juga: Cerpen Series Berjudul Bingkisan Jodoh Shanin : Ibu, Lalu Aku Harus Bagaimana Menghadapinya?
 
“Kok ngatur-ngatur sih, tanpa kamu bilang juga aku udah nurut aja sama perjodohan ini. Soal jatuh cinta, sotoy banget si jadi orang. Baru juga dateng, bikin sebel aja”
 
Teman perempuan yang ada di sekitar Yaya meminta untuknya beristighfar supaya tidak meledak, sedangkan teman-teman laki-lakinya di seberang meja menertawakan Ditya yang kena marah Yaya.
 
Yaya adalah anak ceria, tidak mudah untuk marah akan candaan, tetapi entah kenapa kali ini ia merasa kesal dengan perintah dan mengatur sedemikian rupa atas keputusannya di perjodohan itu, terlebih orangnya adalah Ditya.
 
Ia mengagumi Ditya semenjak Mahasiswa Baru, bukan jatuh cinta. Kagum, hingga saat ini karena sikap sopan santun dan baiknya pada semua orang.
 
“Maaf ya Ya, Saya bercanda. Bukan niat hati ngatur apa lag sotoy.” Yaya hanya diam memilih tidak menanggapi ucapan temannya itu, sebab tahu betul apa yang akan diucapkan tidak akan baik.
 
Baca Juga: Hendak Melamar Gadis Pujaan? Amalkan Doa Ini Agar Diberi Petunjuk oleh Allah, Pasti Dapat Jodoh yang Terbaik
 
Lama Yaya termenung di balkon kamarnya, setelah dari kafe ia memutuskan duduk menyendiri di sana sambil merenungi tentang perjodohan itu.
 
Jatuh cinta memang ada baiknya saat telah berada dalam pernikahan, tetapi apakah akan baik-baik saja pernikahan tanpa kecenderungan nantinya di perjodohan ini otomatis keinginan masing-masing orang tua adalah harus jadi, lantas kalau tidak jadi apa yang akan terjadi?
 
Kini otak Yaya penuh dengan pikiran jadi-jadian yang kecemasan dibuat sendiri, dimodifikasi sendiri, dan dijawab sendiri dengan kecemasan lainnya, padahal sesederhana ia jalani dulu skenario perjodohan yang ada. Tidak ada yang tahu apakah nanti ia akan jatuh cinta atau tidak.
 
Pertemuan kedua adalah di rumah Yaya, kini kehadiran ada empat orang. Om Anton dan tante Dania yang pastinya, anaknya bernama Diki yang akan mengalami perjodohan dengan Yaya, satu lagi adalah Ditya.
 
Yaya rasa ingin terjatuh di depan pintu saat membukakannya selepas bel berbunyi, pupil matanya membesar melihat Ditya melambaikan tangan seolah berkata ‘’Halo!’’.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Tags

Terkini