Aku tidak akan murung lagi jika bertemu denganmu saat bersama orang lain.
Aku seharusnya melempar senyum seringai dan tatapan jijik untuk merendahkanmu.
Kamu memang pantas mendapatkannya.
Baca Juga: Tetap di PSG atau Beralih ke Real Madrid? Kisah Saga Transfer Mbappe Akan Segera Diputuskan
Contoh 3 (keluargaku bukan rumah untuk hatiku):
Aku lelah.
Sungguh masalah hidupku benar-benar semakin menghimpit dada.
Bos memberi teguran keras karena aku sering keluar di jam kerja.
Kini ibu malah balik menyalahkanku.
Kau bilang aku tidak becus bekerja.
Malah kau bandingkan aku dengan anak lain yang pekerjaannya dengan gaji selangit.
Baca Juga: Mengenal Definisi Masyarakat Islam Menurut Perspektif Said Hawwa, Sebuah Pengantar Singkat
Padahal kau lupa, Bu.
Aku begitu demi memenuhi keinginanmu yang tiba-tiba ingin diantar belanja di jam kerja.
Kau bilang, tidak percaya jika diantar orang selain aku.