fiksi

Kisah Seorang Di Titik Mencintai Kehilangan dengan Melibatkan Allah, Series Aini: Melepaskan

Sabtu, 26 Agustus 2023 | 08:30 WIB
Aini mencintai kehilangan dengan amat sangat dalam (GENMUSLIM.id/dok. istimewa/Siti Maisyah)

GENMUSLIM.id- Aini merasakan sudah dapat mencintai kehilangan saat menginjakkan kaki di tempat hajatan Bagas dan Dwi.

Meskipun begitu, ternyata tidak begitu mudah untuk selesai begitu saja semuanya walau sudah di titik mencintai kehilangan, seorang aini tetap memiliki perasaan berupa kesedihan karena cinta.

Lama Aini menarik napas berulang sebelum benar-benar masuk ke dalam rumah melihat hari di mana ia benar-benar harus mencintai kehilangan dengan ditandai hilangnya seorang yang dirasanya memiliki perasaan kepadanya.

Pemandangan pertama yang ia lihat saat itu adalah Bagas yang dengan wajah gugupnya, serupa ketika Aini menemaninya sebelum masuk ruang sidang atau saat ia hendak bicara dengan sang ibu tentang motornya yang hilang.

Baca Juga: Menjelajahi Dampak Gelap Rebahan Sepanjang Hari: Mengapa Kebiasaan Ini Berbahaya Bagi Kesehatan Mental?

Bedanya saat ini bukan Aini yang mendampingi Bagas, ia sedang akan kehilangannya. Seketika kesedihan karena cinta itu hadir kembali.

Tersayat dalam nampaknya isi hati aini mengingat kenyataan tersebut, sudah bukan lagi mencintai kehilangan sebatas angan yang ia rencanakan. 

Tetapi harus benar dirasakan dengan keyakinan akan selalu ada hari bahagia esok hari yang Allah janjikan. Kehilangan akan digantikan dengan yang lebih baik.

Secepatnya Aini menyadarkan diri dan berjalan menuju kamar pengantin wanita, Dwi, untuk menyapa dan menanyakan bagaimana ia serta perasaannya akan menikah, yang jelas tidak ada kesedihan karena cinta seperti hatinya.

Baca Juga: Meningkatkan Keterampilan Memanggang dengan Resep Rich Chocolate Cake yang Menjadi Primadona Banyak Orang

Sesampainya di kamar, Aini langsung disambut pelukan Dwi yang dengan gaun putih, jilbab terurai ke dada dan riasan terlihat natural tipis, sangat cantik. Selalu aini berpikir tentang Dwi yang memang lebih cantik darinya.

Meskipun pikiran itu menambah kesedihan karena cinta tersebut dan bahkan memberatkan dirinya dalam mencintai kehilangan, selalu saja pikiran insecure itu dengan segera ditepis tanpa ampun.

Aini bahagia melihat temannya bersatu

“SAHHH…” suara dari luar menandakan Bagas telah usai mengucapkan akad, Dwi untuk kedua kalinya memeluk Aini yang bertahan di kamar.

Halaman:

Tags

Terkini