Musibah yang dia alami waktu kecil membuat Biru harus kehilangan sebelah kakinya. Memiliki kekurangan dan berbeda dari orang lain membuat Biru hancur saat itu.
Namun, saat ini Biru sudah mulai belajar menerima kekurangan dirinya dan berusaha mencintai diri sendiri.
Meskipun hal itu tentu tidaklah mudah baginya.
Biru tidak akan mungkin berhasil melewati masa-masa sulitnya tanpa bantuan sang ibu. Sosok yang selalu memberinya semangat dan bertahan hidup sampai hari ini.
Saat ini Biru tetap menjalani pendidikan sesuai dengan usianya di Sekolah Luar Biasa dan berlajar dengan baik, bersama orang-orang yang juga memiliki cerita luar biasa.
Baca Juga: Cerpen motivasi: Janji Seruni Pada Diri Sendiri dan Perjuangan yang Tiada Henti dalam Meraih Mimpi
Di sekolah itu Biru tidak pernah sedikitpun merasa kekurangan yang dia punya menghambat apa yang menjadi mimpi gadis itu, justru sebaliknya.
Kekurangan Biru bahkan menjadi motivasinya untuk berusaha keras dan menjadi orang yang berguna.
Dia punya mimpi jadi penulis dan belajar membuat tulisan-tulisan dari mulai artikel, puisi, bahkan novel.
"Biru apa mimpi kamu?" tanya gurunya saat di kelas.
"Saya pengen jadi penulis, Bu. Saya mau membuat orang-orang yang enggak percaya diri bisa belajar menerima kekurangan yang dia punya dan menjadikan itu motivasi agar dirinya lebih baik," jawab Biru penuh keyakinan.
Guru dan teman sekelasnya kagum dengan jawaban Biru yang membuat mereka juga termotivasi.
Sepulang dari sekolah Biru selalu membantu ibunya di rumah sebisanya.
Biru selalu ingin membuat ibunya bahagia dan membanggakan sang ibu yang sudah melahirkannya.