fiksi

Sebuah Puisi Islami Karya Taufik Ismail Berjudul: Membaca Shalawat di Kampong Haji

Rabu, 2 Agustus 2023 | 13:25 WIB
Taufiq Ismail gelar Datuk Panji Alam Khalifatullah, adalah seorang penyair Indonesia ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: cnnindonesia.com))
GENMUSLIM.id - 'Membaca Shalawat di Kampong Haji' adalah sebuah puisi yang ditulis oleh Taufik Ismail gelar Datuk Panji Alam Khalifatullah, seorang sastrawan, penyair, dan budayawan ternama Indonesia.
 
Puisi ini menggambarkan tentang momen keheningan dan kekhusyukan saat membaca shalawat di suatu tempat bernama "Kampong Haji".
 
Puisi ini menunjukkan kedalaman pemikiran dan perenungan Taufik Ismail tentang momen-momen keagamaan dan spiritual.
 
Ia menggunakan bahasa yang indah dan penuh makna untuk menggambarkan perasaan dan pengalamannya saat membaca shalawat.
 
Baca Juga: Cerpen Bertemakan Cinta : Melepas Rindu di Bawah Pohon yang Rindang
 
Berikut puisi karya Taufik Ismail yang berjudul 'Membaca Shalawat di Kampong Haji'.
 
Tatkala Kusambut Subuh dari Kusinya
Dan langkah pertama kutancapkan di Tanah
Hati ini sudah lebih dulu tiba

Sebuah Surau kecil berkarat

Tempat berhenti waktu di atas sajadah

Orang-orang di sana mengenalku
Sebagai musafir yang meninggalkan kota

Sebagai penyeberang
Mendaki atau menyusuri gunung

Kusambut kedatangannya
 
Baca Juga: Cerpen Ayah: Secangkir Kopi, Kenangan Sederhana Biasanya Lebih Bermakna

Dengan tenang dan senyum
Begitu pun aku mengamati
Wajah-wajah mereka

Aku di dalam gelombang hidup
Mereka di derasnya Sungai

Dan kita semua tergiring kepadaNya

Sebelum ke jalan-jalan besar yang ramai

Mereka di dalam Kening itu
Ku di dalam gelombang jiwa

Waktu mewarnai segalanya
Aku datang ke Kota
Kota Mekkah ini

Aku di sini adalah sekadar Nama
Mereka adalah siratan, ajaran
Kisah yang ditabur di setiap langkah

Dan perjalanan kita adalah
Merupakan ekspresi dari sebuah bait
 
Baca Juga: Kritik Penjagaan Alam: Puisi Ini Mempertanyakan, Sudah Sampai Manakah Terjaga? Atau Justru Terjagal Sudah?

Cinta, juga derita
Oleh Ia yang dikenal dengan sifatnya
Pemberi Rezeki
Ku selalu takut ketemu

Namun keadaan membawa diri untuk ketemu

Ketemu dan membacakan shalawat

Ketika Senja melabuhkan rindunya
Tatkala Aku
dan Tempat itu
Berbincang dalam Waktu

Cakrawala
Kian bergeser
Namun Hatinya tetap utuh di sana

Ketika Surau Kecil itu menanti
Untuk duduk dan berteduh
Kurang begitu tepat
 
Baca Juga: Puisi Bertemakan Islami Karya EMHA AINUN NADJIB: KETIKA ENGKAU BERSEMBAHYANG

Atau tidak relevan
Ketika ini adalah pelabuhan terakhir
Yang kualami di Bumi

Atau tempat beristirahat sementara
Untuk
Pergi lagi

Itu adalah semacam perasaan saja

Sebagian rindu, sebagian pula kelam

Sebagian pula
Berubah menjadi getaran yang
Tak kutahu

Hanya karena niat

Hanya karena jiwa

Mungkin karena

Aku membaca shalawat

Di Kampong Haji. ***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Tags

Terkini