Baca Juga: Cerpen Islami, Realita Kehidupan Yang Menguatkan Ikatan Suci Pernikahan: Terimakasih, Mas!
Keputusannya untuk berhijrah dimulai esok harinya. Namun, proses itu tidak mudah. Teman-temannya mencemooh perubahan Zahra.
“Kamu serius seperti ini sekarang? Bukankah kita selalu bersenang-senang bersama?” salah satu temannya berkata.
Zahra hanya tersenyum, meskipun hatinya sakit. Ia tahu, jalan menuju Allah membutuhkan pengorbanan.
Di rumah, keluarganya juga tidak langsung mendukung. Ibunya merasa khawatir perubahan Zahra akan membuatnya dijauhi orang-orang.
“Hidupmu sudah baik, Nak. Kenapa harus berubah sejauh ini?”
Zahra mencoba meyakinkan ibunya bahwa ini adalah keputusan terbaik untuk hidupnya.
Untuk memperkuat langkahnya, Zahra bergabung dengan komunitas muslimah di masjid dekat rumah. Di sana, ia menemukan dukungan yang tulus.
Ia bertemu dengan mereka yang juga berjuang dalam proses hijrah. Mereka berbagi cerita, nasihat, dan semangat.
Salah satu temannya berkata, “Hijrah itu bukan hanya tentang perubahan penampilan, tapi juga tentang membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah.”
Hari demi hari, Zahra mulai merasakan ketenangan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, tetapi ujian terus datang.
Baca Juga: Cerpen Nabi Adam AS: Manusia Pertama yang Diciptakan Allah, Bagaimana Kisah dan Sejarahnya?
Dalam salah satu momen tersulit, ia hampir menyerah dan berpikir untuk kembali ke kehidupannya yang lama.
Namun, doa dan keyakinan selalu membawanya kembali pada keputusan hijrahnya.
Pada suatu malam yang sunyi, Zahra menumpahkan segala isi hatinya dalam doa. Ia menangis memohon kekuatan kepada Allah.
