GENMUSLIM.id - Cerpen series angkasa kali ini bercerita tentang tokoh bernama Bulan yang menyimpan pesan rindu untuk matahari.
Sebuah pesan rindu yang bulan simpan untuk matahari di balik sunyi yang selalu teredam dan dibungkam menjadi kisah menyentuh dalam cerpen.
Bulan sang tokoh dalam cerpen memendam rindu yang cukup dalam pada matahari sampai akhirnya dia memilih menulis dan menyimpan pesan-pesan rindu dalam diam.
Apakah pesan rindu itu akan tetap tersembunyi dalam sunyi? Apakah rindu Bulan pada Matahari memang hanya berakhir menjadi luka?
Atau justru cerpen ini membawanya pada akhir yang berbeda? Ke mana pesan rindu Bulan akan bermuara? Baca dan simak selengkapnya cerpen berikut ini.
Cerpen Series Angkasa: Sebuah Pesan Rindu Bulan Pada Matahari yang Tersimpan di Balik Sunyi
Malam itu aku kembali menikmati sunyi seperti biasanya. Menjadi Bulan dengan cahaya yang sedikit redup dan remang-remang.
Bukan tanpa alasan, andai saja dirinya tahu tentang apa yang aku rasakan. Namun, bukankah itu hanya harapan semu? Bagaimana tidak, dia memang tidak pernah tahu apa pun tentang diriku.
Dia itu Matahari dan aku Bulan. Punya kehidupan dan cerita berbeda yang dipisahkan antara siang dan malam.
Kalau dia hidup di siang hari yang terang, aku justru sebaliknya. Terjaga di malam hari yang gelap dengan cahaya remang.
Mungkin dirinya tidak akan pernah tahu apa yang aku simpan diam-diam di balik sunyi. Ada yang benar-benar tak mau dibungkam meski tertutup senyap sepi.
Aku menyebutnya pesan rindu untuk matahari. Sebuah pesan yang aku tulis dengan rasa yang dibuat dengan komposisi cinta juga air mata.
Baca Juga: Netizen Berkumpul! Cerpen Kehidupan: Kabut Asap Buat Ribut, Kebakaran Butuh Keviralan
Pesan rindu aku pada Matahari yang tak pernah sampai meskipun sebentar saja. Bagaimana tidak? Ya, karena aku dan Matahari memang tidak bisa bertemu dan berbicara.